Saturday, March 1, 2014

SENYUM PALSU ?

"Umi kok bisa sih?" Hany menymbutku dengan pertanyaannya, saat aku masuk setelah mengantarkan tamu yang berpamitan.

"Bisa apa?"

"Tadikan Umi lagi marah, cemberut, trus waktu ada tamu kok Umi bisa langsung senyum?"

"Ya bisalah, memang kenapa?"

"Itu senyum palsu ya, Mi?"

"Heh! Senyum palsu? Maksud Hany apa?"

"Ya maksudnya, bibirnya senyum, walaupun hatinya sedang marah, atau sedih, seperti peragawati, artis, resepsionis, tuhkan pada senyum palsu?"

"Jangan suka nuduh ah!"

"Nggak nuduh, Mi,pengen tau, makanya nanya?"

"Umi nggak tau kalau orang lain, tapi kalau Umi nggak begitu. Umi bisa senyum kalau hati Umi juga tersenyum."

"Lha tadikan Umi lagi marah?"

"Butuh beberapa detik untuk menetralisir hati. Sambil berganti pakaian, Umi usahakan menghilangkan rasa jengkel dalam hati. Nah yang masalah, kalau Umi sedih, trus nangis. Hati bisa cepat netral, tapi mata nggak bisa langsung normal, he he."

"Bisa ya, Mi?"

"Bisa! Harus selalu dilatih."

2 comments: