Thursday, March 20, 2014

KECERDASAN VISUAL SPASIAL

"Ya Allah, Harisssssssh!" terdengar suara Hany dengan melengking, hmmm pasti ada sesuatu. Segera kutinggalkan komputer, melihat apa yang terjadi.

"Ada apa, Han?" tanyaku, tenang.

"Liat nih, kerjaan Harish!" jawab Hany sambil cemberut. Kulihat apa yang ditunjukkannya, ha ha, pantas saja. Cake labu kuning yang baru dibuatnya, masih hangat, sudah dalam kondisi terpotong-potong.

"Nggak papa kan, Mi?" Harish mencari dukungan.

"Kali ini nggak apa-apa,  tapi lain kali izin dulu ya?" jawabku menenangkannya. Segera dia mengambil mangkuk kecil di rak piring, lalu mengulurkannya padaku, minta diambilkan potongan cake itu.

Hany masih kecewa, terlihat dari wajahnya.

"Biar aja Han, korban dikit, untuk belajar Harish, coba liat potongannya, lumayan kan? Kecerdasan apa yang baru saja dilatih untuk Harish?"

"Hmm, apa ya kemarin? kemampuan memahami gambar dan bentuk, yang contohnya arsitek?" lah, malah balik nanya.

"Visual spasial. Coba perhatiin hasil potongannya! Walaupun ukurannya tidak sama, tetapi membentuk pola yang sama, segi empat. Artinya dia ingat, pernah makan kue seperti ini dengan bentuk seperti itu. Kan nggak ada potongannya yang mnyudut lancip atau segitigakan? Apalagi bulat? Itu karena cetakannya berbentuk segi empat. Kalau cetakannya bulat dengan lobang di tengah, dia motongnya  tidak seperti ini, tapi menyesuaikan dengan bentuk cetakan."

"Iya, tapi korban. Kalau seperti inikan nggak bisa untuk tamu atau menghantar tetangga, lha potongannya nggak pantas?"jawab Hany, masih bersungut.

"Ya, lain kali aja. Yang ini kita makan sendiri, nggak terlalu banyak juga membuatnya."

No comments:

Post a Comment