Tuesday, March 25, 2014

JATUH CINTA? UPS!

Mengapa diberi istilah jatuh cinta? Padahal konotasi jatuh, biasanya rasa sakit. Apakah memang orang yang jatuh cinta harus siap dengan sakit? Sakit hati?
Apakah karena prosesnya yang tidak disengaja, seperti halnya jatuh? Adakah jatuh yang direncanakan?

Eh, ini ngomong apa ya? he he he, lupakan!

Yok kita bicarakan bangun cinta. Membangun sesuatu biasanya dengan perencanaan, walaupun bangun bisa juga disebabkan karena jatuh sebelumnya.

Dalam perencanaan, tentunya kita harus memilih tempat untuk mendirikan bangunan. Tempat yang akhirnya akan memberikan keuntungan dan kebahagiaan dalam hidup.

Dalam membangun, jelas kita butuh bahan dan biaya, juga waktu yang kita sediakan untuk melaksanakannya.

Dalam membangun mungkin juga dibutuhkan pengorbanan dan kesakitan juga kesabaran.

Tempat kita jatuh cinta atau membangun cinta itu bisa banyak wujud, bisa sebagai sosok manusia, ilmu, profesi, seni dan sebagainya.

Kita perlu belajar pada Rasulullah Saw, bagaimana kecintaannya pada Allah membuat kakinya sampai bengkak untuk sholat malam, walaupun beliau maksum dan dijamin surga.

Kita belajar pada Rasulullah Saw, bagaimana kecintaannya pada umat membuatnya rela berpayah-payah menyebarkan ajaran Islam.

Kita belajar pada sahabat, karena cintanya pada Allah, Rasul dan Islam, mereka berlomba memberikan yang terbaik dari diri dan hartanya.

Kita belajar pada ulama, karena cintanya pada ilmu membuatnya menghadapi segala rintangan mengelana bumi.

Kita belajar pada guru yang mulia, karena cintanya pada murid membuatnya tak pelit berbagi ilmu.

Kita belajar pada ibu, karena cintanya pada anak, sering lupa memenuhi kebutuhan dan merawat diri.

Kita belajar pada bapak, karena cintanya pada anak, kaki jadi kepala, kepala jadi kaki, banting tulang memeras keringat demi makanan halal untuk menghidupi anak-anaknya.

Kita belaar pada suami sholeh, yang rela mendinding api untuk istrinya.

Kita belajar pada istri sholihah, yang mempersembahkan kesetiaan semata untuk suami yang dicintainya dalam bingkai ketaatan pada Allah.

Perlukah kita belajar pada cinta membara sepasang kekasih yang belum halal?

Abaikan! he he.

2 comments:

  1. jadi jatuh dan bangun cinta punya makna yang sama ya hehehehehee :)

    ReplyDelete