Saturday, March 1, 2014

KRITIK

"Umi kok nggak pernah menulis yang bernada kritik sih?"

"Masa?"

"Iya, tulisan Umi isinya nasehat melulu. Memang Umi nggak bisa mengkritik ya?"

"Wow! Jangan salah, kalau mau tahu ya, lidah Umi nih lebih tajam dari silet, sudah banyak korban!"

"Ah, masa?"

"Ya, benar. dulu beberapa teman sampai nangis kalau Umi kasih kritik, ngena banget, menghunjam, gitu."

"Banyak yang sakit hati dong?"

"Di awal, ya, tapi karena Umi tunjukkan niat baik dan tidak segan minta maaf karena sulit memilih cara lain, ya, nggak masalah, tetap teman."

"Sekarang Umi banyak menulis, kenapa nggak untuk mengkritik kondisi yang ada?"

"Misalnya?"

"Ya sosial, politik, pendidikan, pemerintahan, dan banyak lagi."

"Umi takut."

"Takut apa, Mi? Dibenci? Berurusan dengan hukum dan pengadilan?"

"Takut salah."

"Kok gitu?"

"Ketika kita ingin mengkritik seseorang, tak jauh beda kita akan menuduh seseorang, harus punya bukti yang didasari riset yang bisa dipertanggung jawabkan. Kondisi Umi saat ini tidak memungkinkan untuk melakukan riseti . Di rumah Umi tidak sempat intens mengikuti berita, sedang ke lapangan, sangat sulit, ha ha, belum tentu seminggu sekali Umi keluar dari kompleks perumahan."

"Memang harus begitu, Mi?"

"Riset? Menurut Umi, harus. Jangan sampai kritikan mengandung kesan asal tuduh, bahaya itu, bisa menimbulkan fitnah. Contoh, ketika kita mengkritisi kinerja anggota parlemen, jangan sampai kita main pukul rata. padahal kita tahu, dari sekian banyak anggota dewan, walaupun mayoritas mengecewakan, tapi masih ada yang idealis, bertanggung jawab, menunaikan amanah. Umi hanya membayangkan, alangkah sedihnya jika Umi ada pada posisi mereka, sudah habis-habisan berjuang, eh, dikomentari hal yang tidak baik, yang tidak ada padanya, oleh orang-orang yang tidak tahu kondisi sesungguhnya."

"Apa hal itu dibiarkan saja?"

"Ya nggak juga, tapi bukan oleh Umi, sebaiknya oleh orang-orang yang lebih mumpuni tentang hal itu. Umi takut salah, karena kita harus bertanggung jawab atas setiap apa yang kita lakukan. Umi mau menulis tentang hal-hal yang Umi mengerti, sambil terus berupaya meningkatkan pemahaman tentang banyak hal, sehingga lebih banyak lagi yang bisa ditulis dan memberi manfaat pada orang banyak, syukur-syukur bisa membantu memperbaiki mentalitas generasi muda bangsa yang semakin hari semakin memprihatinkan ini."  

No comments:

Post a Comment