Thursday, April 3, 2014

YANG MAYA MENJADI NYATA

Sebagian orang mungkin beranggapan, bahwa dunia maya berbeda dengan dunia nyata

Pertemanan di dunia maya berbeda dengan pertemanan di dunia sesungguhnya.

Benarkah?

Kalau dunia itu berbeda, mengapa ada kasus kejahatan di dunia nyata yang berawal dari pertemanan di dunia maya?

Kalau memang tak sama, alangkah banyaknya orang yang berpenghasilan jutaan perhari karena berjualan di dunia maya?

Lalu, waktu yang digunakan untuk berinteraksi di dunia maya, toh menggunakan jatah waktu 24 jam dunia nyata kan?

Dan kenyataan juga, ada orang yang bahagia, senang, cinta, marah, benci yang terbawa ke dunia nyata tersebab interaksi di dunia maya.

Aku hanya ingin menegaskan, bahwa kita bisa mendapat sahabat di dunia maya seperti halnya sahabat di dunia nyata, tanpa mengabaikan kewaspadaan kemungkinan penipuan, seperti halnya di dunia nyatapun banyak yang tertipu dengan orang yang dianggapnya sahabat.

Di dunia maya kita belajar mengenali karakter manusia, walaupun hasil pengenalan itu tidak bisa sevalid pengenalan di dunia nyata dengan intensitas yang sama.
Kita hanya mengenali seseorang dari status atau tulisannya, yang mana tulisan itu tidak selamanya mewakili apa yang sedang dirasakannya, tapi untuk sebuah komentar, biasanya mewakili apa yang dipikirkan dan dirasakannya.

Kalau orang yang marah, benci tapi dia seorang yang sabar, maka sangat mungkin komentarnya tetap santun, bahkan sama sekali tidak menunjukkan kebenciannya.

Kalau seseorang marah, benci dan dia menunjukkan kebenciannya dengan komentar yang nyata, itu biasa.

Tapi, mungkinkah ada orang yang hatinya tidak marah, tidak benci tapi komentarnya menunjukkan kebencian yang memuncak, bahkan dengan ungkapan yang merendahkan, ada nggak?
Kalau ada, waaaah, hebat! setidaknya menurutku!



No comments:

Post a Comment