“Apakah Adam diperintahkan turun ke bumi sebagai
hukuman atas kesalahannya melanggar larangan Allah?”
“Sepertinya bukan semata-mata, hukuman, tapi lebih
tepatnya memang saatnya memulai tugasnya sebagai khalifah di bumi, seperti
tujuan penciptaannya. Adam turun ke bumi setelah tobatnya di terima.”
“Kemudian Adam menerima beberapa
kalimat* dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh Allah Maha
Menerima Tobat, Maha Penyayang.”(Al Baqoroh :37)
*kalimat itu menurut sebagian mufasir adalah ucapan
untuk memohon ampunan/tobat.
“Jadi Adam turun ke bumi tidak membawa beban dosa?”
“Kan tobatnya sudah diterima, artinya sudah
diampuni.”
“Jadi dari hitungan nol ya. Adakah ketentuan Allah
untuk tugasnya, bagaimana kriteria sukses atau gagalnya?”
“Ada, dijelaskan Allah dalam ayat berikutnya.”
“Kami berfirman,’Turunlah kamu semua
dari surga. Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang
siapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak
bersedih hati.(2:38) Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat
Kami, mereka itu penghuni neraka Mereka kekal di dalamnya.(2:39)”
“Jadi
kriterianya mengikuti petunjuk atau kufur/ mendustakan?”
“Ya, seperti sebelumnya saat di surga, ada larangan
mendekati pohon yang ditentukan Allah, dipatuhi atau dilanggar.”
“Bukankah Adam diciptakan sebagai khalifah di bumi?
Mengapa tidak langsung ditempatkan di bumi? Mengapa di surga dulu, berbuat
salah, kemudian bertobat, baru ditempatkan di bumi?”
“Menurut Sayyid Quthb, penulis tafsir Fi-Zhilalil
Qur’an, pengalaman itu menjadi tarbiyah (penempaan) dan i’dad (persiapan) bagi
khalifah ini. Ia menjadi pembangkit berbagai potensi yang tersimpan dalam
dirinya dan pelatihan baginya untuk menghadapi tipu daya, merasakan akibat
perbuatan, mengenyam penyesalan, mengenal musuh dan berlindung setelah itu
kepada perlindungan yang aman. Sesungguhnya kisah pohon terlarang, godaan
syetan dengan kelezatan, lupa akan janji akibat kemaksiatan, sadar setelah
mabuk, penyesalan dan permohonan ampun.
. .sesungguhnya sama saja, itu semua merupakan pengalaman manusia yang
senantiasa terulang.”
maka dari situlah terjadi bahwa manusia tidak lepas dari salah dan dosa ya, mak....
ReplyDeletebegitulah sekenario untuk peran manusia sebagai khalifah, dan akhr yang belum jelas untuk manusia jadi motivasi untuk selalu bergerak dan berusaha untuk menggapai akhir yang baik
Delete