“Apakah Adam dan istrinya tinggal selamanya di
surga?”
“Tidak, setelah syetan menggelincirkan mereka untuk
melanggar larangan Allah.”
“Lalu syetan memperdaya keduanya dari
surga, sehingga keduanya dikeluarkan dari (segala kenikmatan)ketika
keduanya di sana (surga). Dan Kami
berfirman.’Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain.
Dan bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang
ditentukan.”
“Bagaimana caranya syetan menggelincirkan mereka?”
“Syetan dengki kepada Adam dengan kelebihan yang
dimilikinya. Syetan tak senang Adam mendapatkan kenikmatan di surga, itu
sebabnya dia berusaha untuk mengeluarkannya. Satu-satunya cara adalah dengan
membuat mereka melanggar larangan Allah, sehingga izin tinggal mereka di surga
dibatalkan.”
“Oo, jadi syetan memperdaya Adam dan istrinya dengan
melanggar larangan, yaitu mendekati pohon itu ya?”
“ Bahkan ceritanya bukan sekedar mendekati, tetapi memakan buahnya.”
“Kok manusia saling bermusuhan?”
“Dengan adanya aturan yang ditetapkan Allah, maka
manusia akan menjadi dua golongan, yaitu golongan yang terpedaya oleh syetan
dan manusia yang selamat dari tipu daya syetan. Syetan dan orang-orang yang
terpedaya olehnya akan selalu menggoda manusia yang taat kepada Allah agar
masuk ke dalam golongannya. Dan orang yang taat kepada Allah akan selalu
berusaha melawan godaan-godaan itu. Tarik menarik dua kepentingan yang berlawanan
itu menyebabkan permusuhan antar manusia.”
“Apakah di dunia kemudian Adam selalu hidup sengsara?”
“Tidak juga. Walaupun tak seindah dan senyaman di
surga, di dunia pun ada tempat-tempat dan kesenangan, tapi semua ada batas
waktunya.”
“Batas waktu, maksudnya?”
“Batas waktu itu ajal untuk setiap manusia dan
kiamat untuk seluruh kehidupan.”
No comments:
Post a Comment