Thursday, April 3, 2014

KATA ALLAH AJA BOLEH!

"Harish! Kok dikembaliin sih?" terdengar suara Husna, menegur Harish. Kuhampiri ruang makan, ingin tahu apa yang terjadi.

"Memang kenapa?" Jawab Harish, tanpa rasa bersalah.

"Kalau sudah dipake nggak boleh dikembaliin," jelas Husna, melembut. Rupanya Harish mengembalikan gelas yang baru saja dipakai untuk minum, ke rak piring.

"Kata Allah aja boleh." jawabnya ngotot, pakai dalil lagi, ck ck ck.

Memang, dalam upaya menanamkan keimanan pada anak, kami sering menyebutkan Allah dalam membiasakan aturan atau pembiasaan, misalnya Allah suka, Allah nggak suka, nanti di sayang Allah, dan sebagainya. Nah , itulah yang sering dipakainya untuk membenarkan tindakannya, maklumlah, usia 4 tahun kan belum tahu konsep benar salah?

"Umi, kan boleh ya?" ha ha, Harish mencari dukungan.

"Boleh apa?" Jawabku mengulur waktu, sambil mengingat-ingat, siapa kira-kira yang pernah melakukan hal itu dan dilihat Harish, maklumlah, Mr. fotocopy, he he.

"Gelas yang sudah Harish pakai, kan boleh dikembaliin?" katanya sambil perlahan menapaki tangga, karena terdengar namanya di panggil Hany dari kamar atas.

"Kalau sudah dipakai, taruh di tempat cucian piring, biar nanti di cuci dulu. Kalau langsung di kembaliin, nanti ada yang minum pake bekas Harish, dah tuh, dipanggil Mbak Hany," segera kualihkan perhatiannya, agar tak perlu menjelaskan panjang lebar.

Harish meneruskan langkahnya, ke kamar atas.

***

Mungkin masalah sepele, tapi konsep yang diterima anak saat balita, sangat mempengaruhi kebiasaan di usia selanjutnya. Di sinilah pentingnya kerjasama orang-orang dewasa dan yang lebih tua usianya dalam memberikan contoh dan ketauladanan dalam bersikap.

No comments:

Post a Comment