Wednesday, April 2, 2014

MASALAH ITU ADA DI HATI

Ketika mencintai, hanya hati yang tahu mengapa mencintai
Ketika membenci, hanya hati yang tahu mengapa membenci
Ketika mengambil keputusan, hanya hati yang tahu alasan pasti

Tetapi yang pasti
Seberapa banyak informasi
Sangat mempengaruhi suara hati

Ketika seseorang mencintai seorang tokoh atau sebuah partai
Hanya hatinya sendiri yang tahu, mengapa mencintai
Apakah karena kepentingan pribadi
Ataukah karena alasan ideologi

Ketika seseorang membenci tokoh dan partai
Kebencian yang menyakiti ulu hati
Benarkah karena keyakinan ideologi
Ataukah karena termasuk barisan sakit hati
Dan menimbulkan dendam pribadi

Ketika seseorang bicara masalah hak
Harusnya tahu bahwa hak dirinya tersangkut pada kewajiban orang lain
Kewajiban dirinya mengikat hak orang lain
Bersama hak, beriring juga kewajiban
Bersama pilihan, ada konskuensi yang menyertai

Ketika ada yang mengecam sistem demokrasi
Yang menjadi acuan pengelolaan negeri ini
Sangat bijak jika dibarengi informasi
Bagaimana pendiri  bangsa ini
Sungguh-sungguh mencari
Format yang dapat mengapresiasi
Sebagian besar anak bangsa ini
Yang baru saja habis-habisan merebut kemerdekaan negeri
Walau tak dapat dipungkiri
Perang kepentingan antar para pendiri

Jangan pernah abaikan apa yang pernah dilakukan
Para pejuang muslim berperang memanggul senjata
Terang-terangan ataupun bergerilya
Mereka korbankan seada-ada
Harta, keluarga bahkan nyawa

Jangan pernah lupa
Gigih juang mereka di meja perundingan
Ingin tegakkan syariat Islam
Bukan karena tipis iman
Bukan pula lemah dalam berjuang
Bukan karena kurang kecerdasan
Bukan karena begitu beratnya tantangan
Semata karena kebijakan, menghindari lebih banyak korban
Dan sebuah harapan
Anak cucu akan meneruskan estafet perjuangan
Karena Islam Rahmatan untuk seluruh alam

Entah, di mana salah dalam perjalanan
Anak cucu yang diharapkan meneruskan perjuangan
Kini sibuk gontok-gontokan
Saling kecam, saling menyalahkan
Masing-masing cari pembenaran

Mengapa kita tak sibuk koreksi diri
Apa yang sudah kuberikan untuk negeri
Yang selama ini telah menghidupi
Dan biarkan mereka yang sudah melakukan
Berbagai upaya untuk perbaikan
Jangan ganggu dengan banyak mengecam

Kecewa dengan kinerja pemimpin itu manusiawi
Tapi sertakan keadilan dalam menilai
Pemimpin yang ada tidak sendiri
Teliti dalam mengamati
Siapa yang harusnya dikritisi
Siapa pula yang harusnya didukung dan diapresiasi

Jangan sampai kecewa di hati
Menjebak pada sikap arogansi
Merasa benar sendiri
Seolah sudah banyak yang kita beri
Untuk kemakmuran negeri ini

#Saatnya merenungi diri


No comments:

Post a Comment