Monday, April 14, 2014

KISAH PENCIPTAAN ADAM (TADABBUR 2:30)

Al Quran adalah kitab dakwah, dasar hukum dan sistem kehidupan; bukan buku cerita, bukan buku hiburan, dan bukan pula buku sejarah. 
Dalam konteks dakwah dipaparkan beberapa kisah pilihan, dengan kadar dan cara yang sesuai dengan suasana dan konteks, dan bisa mewujudkan keindahan seni yang jujur, yang tidak didasarkan pada fiksi dan imajinasi, tetapi didasarkan pada kepiawaian pemaparan, kekuatan kebenaran dan keindahan penyajian. (Fi Dzilalil Qur’an 1, hal 105)


“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,”Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Merea berkata,”Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di  sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menycikan nama-Mu?” Dia berfirman,”Sungguh Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” QS Al Baqarah ayat 30.


“Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.”

Ini adalah kehendak mutlak Allah, menyerahkan kendali bumi kepada makhluk baru, melimpahkan wewenang kepadanya dan memberikan mandat kepadanya, untuk menampakkan kehendak Tuhan sang pencipta, untuk menggali berbagai sumber daya, potensi, kekayaan, dan mendaya gunakan semua itu untuk melaksanakan tugasnya.

Mahluk baru ini juga dikaruniai berbagai potensi yang terpendam dan berbagai sumber daya yang tersimpan, untuk dapat merealisasikan kehendak Ilahi.

Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan menyebut nama-Mu dan mensucikan-Mu?”

Malaikat telah mendapatkan info tentang sebagian karakter manusia dan dengan fitrah malaikat yang bersih, menganggap tasbih dengan memuji dan mensucikanNya adalah merupakan satu-satunya tujuan dari penciptaan, sedang tujuan itu telah terwujud dengan keberadaan mereka.

Mereka tidak mengetahui hikmah kehendak Ilahi, khalifah yang kadang melakukan kerusakan dan melakukan pertumpahan darah ini, agar dari balik keburukannya yang parsial itu, akan terwujudkan kebaikan yang lebih besar dan lebih menyeluruh.

“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
 

No comments:

Post a Comment