Friday, April 4, 2014

SOMBONGKAH?

"Openingnya kurang nendang!"

Jedarrrr!

Sepertinya tidak hanya sekali aku dapat komentar seperti itu, dan biasanya komen sekualitas itu datangnya dari para senior yang kepakarannya dalam menulis sudah tidak diragukan lagi, sebagai penulis buku best seller nasional.

Ini bukan main-main! Harus evaluasi diri serius!

Kalau lebih dari sekali dapat komentar yang sama, artinya ada dua kemungkinan, pertama tidak memperhatikan dan belum mengupayakan perbaikan, kedua, sudah berusaha memperbaiki tapi belum berhasil sesuai yang diinginkan?

Kalau yang kedua, artinya nggak masalah, begitulah proses belajar, salah, perbaiki, kurang sempurna, perbaiki lagi, berulang-ulang sampai sesuai standar yang diinginkan.

Jadi masalah kalau yang terjadi kemungkinan yang pertama, bahayyya!
Tidak memperhatikan dan belum mengupayakan perbaikan, nah ini ada beberapa kemungkinan penyebabnya, antara lain:

1. Tidak memperhatikan, menganggap komentar itu nggak penting akhirnya diabaikan, tidak melakukan upaya perbaikan.
2. Memperhatikan, tapi belum melakukan perbaikan, bisa jadi belum tahu standar yang baik itu seperti apa, bisa jadi belum tahu bagaimana cara memperbaikinya, bisa juga malas dan menunda-nunda melakukan perbaikan.
3. Tidak memperhatikan dan tidak melakukan perbaikan karena merasa tulisan/ karyanya sudah bagus, tidak memerlukan masukan, tidak merasa perlu memperbaiki. Puas dengan hasil karyanya, waduh!
4. Nih yang lebih gawat, menganggap yang mengomentari tidak lebih baik dari dirinya, haaah?

Ya Allah. . . adakah kesombongan dalam diri ini? Naudzubillahi mindzaalik!

Tak ada keuntungan bagi orang-orang sombong, orang yang menolak kebenaran dan merendahkan orang lain! Orang yang merasa dirinya sudah baik dan tidak mau menerima masukan untuk perbaikan dari orang lain.

Nah, sekarang, apa yang terjadi pada diriku? Ha ha ha, siap-siap ngeles nih? Nggak deh, serius, aku ingin lebih baik dalam menulis.

Selama ini aku menulis karena ada sesuatu yang ingin aku sampaikan pada pembaca. Jadi fokusku, bagaimana pesan itu sampai, titik. Sederhana banget ya? Lebih sederhana lagi kalau tahu apa ukuranku kalau pesanku sampai? Tulisanku ada yang membaca! Ha ha ha, naif banget ya? Jujur, ya, aku memang naif!
Lalu, dari mana aku tahu kalau tulisanku ada yang membaca?
Dari like postingan, komen dan pengunjung blog, ditambah, husnodzon, ada pembaca tersembunyi, membaca tapi tidak melike atau komen.

Harapanku, yang nggak nendang hanya beberapa tulisan, dan terus mengadakan perbaikan. Alangkah menyedihkannya bila ratusan tulisan yang sudah kuposting nggak nendang semua? ck ck ck.

Semoga aku tidak termasuk yang sombong dan sedikit demi sedikit meningkatkan kualitas tulisan sesuai petunjuk para senior yang begitu tulus membimbingku.

No comments:

Post a Comment