“Ngapa mesti ada ujian, sih?” Wiro menghempaskan
badannya di samping Richie, yang sedang duduk di rerumputan, di bawah pohon
belimbing.
“Ngapa? Pesimis lulus UN?” tanya Richie, tenang.
“Lo bisa optimis, lha gua? Dasar kutu buku!”
“Nggak ada jaminan, pengalaman tahun kemarin, banyak
juga anak berprestasi nggak lulus UN, kata berita di TV siiih.”
“Tapi lo tenang banget, kayak yang yakin lulus, gitu?”
“Lha mau apa? Usaha sudah maksimal, sekarang tinggal
tunggu hasil. Kan hanya dua kemungkinan, lulus atau nggak lulus.”
“Kalau lulus sih, itu mau gua, nah kalau nggak
lulus, gimana coba?”
“Nggak lulus UN kan bukan berarti kiamat.” Jawab
Richie, mantap.
“Kok lo tenang banget sih? Sudah ada rencana?” tanya
Wiro, heran.
“Memang semua harus direncanakan. Dalam menjalani hidup,
kita harus siapkan beberapa alternatif rencana, jadi nggak seperti orang kebakaran
jenggot kalau hasil yang kita dapat nggak sesuai harapan.”
“Maksud lo?”
“Ujian kan untuk menentukan, layakkah kita mengikuti
jenjang pendidikan selanjutnya. Setelah SLTA idealnya ke perguruan tinggi. Tapi
setiap sistem kan ada saja kelemahannya, artinya kita harus cari tahu, kalau
nggak lulus UN, ada nggak ya ujian susulan? Atau kita bisa ikut ujian paket C. Artinya,
kalaupun nggak lulus UN, kita masih mungkin melanjutkan kuliah tahun ini, kalau
lulus ujian susulan atau ujian paket C.”
“Ijasahnya bisa untuk mendaftar ke perguruan tinggi?”
“Bisalah, kan yang mengeluarkan pemerintah juga.”
“Yaa, ujian lagi,” gumam Wiro.
“Alergi banget sih dengan ujian?”
“Stresnya itu yang gua nggak tahan, coba kalau
sekolah ya sekolah aja, belajar sepuasnya, nggak perlu stres pake ujian.”
“Aneh! Bukan ujian yang harus dipermasalahkan, tapi
sikap mental kita menghadapi ujian, itu yang perlu dievaluasi. Bukankah hidup kita ini memang rangkaian dari
ujian-ujian? Kita harus melatih mental kita menghadapi ujian apapun. Persiapkan
diri sebaik-baiknya, siapkan mental untuk dua kondisi, lulus atau gagal.”
setuju :D
ReplyDeletetetap semangat! apapun yang terjadi, selalu ada jalan keluar dari setiap ketidak nyamanan
ReplyDelete