Monday, June 30, 2014

Pizza

<p>Hari ketiga Harish bangun sahur dengan sukses, nggak rewel bahkan tanpa dibujuk.

"Harish mau makan sama apa?" tanyaku, kemarin dua hari dia makan sama abon.

"Sama apa-apa aja," jawabnya, eh, baik sekali. Malam ini aku masak telur dadar ayam suwir dan oseng tahu pedas.

"Mi, telurnya seperti pizza, ya?" Harish nyeletuk, saat ku ambilkan sepotong telur ke piringnya.</p>

"Memang Harish sudah pernah makan pizza?" tanya Hafa, hmm tanda-tanda nih.

"Ya liat iklan di TV. Enak ya, Mi, pizza?" tanya Harish, serius.

"Enak laaah," Hafa mulai lagi.

"Enakan mana sama telur dadar?" Harish penasaran.

"Enak pizza lah," eeee, Hafa keterusan.

"Lebih enak yang sudah ada di hadapan kita," jawabku, menengahi.

"Uuuu, enak telur dadar, kata Umi," ha ha ha mulut Harish monyong. Aku segera memberi kode Hafa, agar tidak meneruskan. Bisa kacau suasana sahur kalau tidak dicegah.





2 comments: