Monday, June 30, 2014

Penjaga Al Qur'an

<p>Alhamdulillah, semangat menghafal Al Qur'an semakin semarak di kalangan umat Islam akhir-akhir ini. Walaupun masih banyak yang mempertanyakan, untuk apa menghafal Al Qur,an? Seberapa pentingkah? Hafal sedikit kan cukup? Bukankah untuk sholat hanya dibutuhkan beberapa ayat? Berapa lama waktu untuk bisa hafal 30 juz? Nanti kalau sudah hafal jadi apa, kerja apa?

Hal itu wajar, karena informasi pentingnya menghafal Al Qur'an mungkin belum sampai pada sebagian kita. Bahkan yang lebih parah dari itupun ada, misalnya masih ada Muslim yang enggan belajar membaca Al Qur'an dengan berbagai alasan. Ada yang merasa tidak perlu, ada yang merasa malu karena usia, dsb.</p>

Sungguh sebuah kerugian bila seorang Muslim tidak peduli dengan Al Qur'an. Alangkah banyak kebaikan yang tidak bisa kita dapatkan karena abai dengan Al Qur'an?

Al Qur'an adalah satu-satunya bacaan, kitab, yang membacanya bernilai ibadah, bahkan nilai ibadah dan balasan kabaikan itu dihitung perhuruf yang dibaca.

"Barang siapa membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tapi alif satu huruf, lam satu huruf, mim satu huruf." (HR Tirmidzi dari Ibnu Mas'ud ra.)

Berapa peluang kebaikan tak dapat kita raih gara-gara tidak bisa membaca Al Qur'an?

Untuk sampai hafal, pastinya ada proses menghafal, yang tidak bisa menghindar dari mengulang-ulang bacaan. Bayangkan! Untuk hafal satu ayat, berapa kali kita butuh mengulangnya? Berapa huruf yang ada dalam ayat tersebut? Berapa kebaikan yang dijanjikan Allah untuk pembacanya? Berapa balasan dari kebaikan-kebaikan itu? 

Menghafalkan Al Qur'an adalah suatu proses untuk memelihara, menjaga dan melestarikan kemurnian Al Qur'an yang diturunkan kepada Rasulullah Saw. di luar kepala agar tidak terjadi perubahan dan pemalsuan serta dapat menjaga dari kelupaan baik secara keseluruhan ataupun sebagiannya.

Menurut Imam Nawawi, menghafal Al Qur'an adalah fardhu kifayah, artinya bila ada sebagian muslim yang melakukannya, maka terbebaslah kewajiban semua muslim, sedang bila tidak ada yang melakukannya, berdosalah semua muslim yang mukallaf. Artinya, seorang penghafal Al Qur'an mempunyai keutamaan karena dia menutupi dan menggugurkan dosa muslim yang lain.

Subhanallah! Siapa yang tidak ingin memperoleh karunia itu? Dan bagi yang tidak berkesempatan untuk itu, wajar bukan kalau ikut memikirkan dan membantu para penghafal Al Qur'an karena mereka telah membantunya membebaskan dari dosa?

Mungkin sebagian orang tua risau kalau anaknya belajar agama, khawatir tentang masa depannya. Mau kerja apa? Harapannya jadi dai kondang, yang penghasilannya seperti selebritis, tapi kan nggak semua orang bisa? Atau jadi pegawai di departemen agama atau jadi guru, tempatny terbatas juga kan?

Ok! Coba geser sedikit sudut pandang kita. Lepaskan diri dari hal-hal yang hanya nampak mata!

Apa capaian tertinggi yang kita inginkan?

Kehormatan/ kekayaan/kemuliaan?

Seorang penghafal Al Qur'an adalah orang yang diizinkan Allah untuk terkumpul Al Qur'an di dadanya, sebagaimana Rasulullah Saw, manusia paling mulia di hadapan Allah. Bedanya, Beliau menerima wahyu.

Bayangkan! Al Qur'an, yang di dalamnya terkumpul semua pokok ilmu pengetahuan, petunjuk hidup, obat, ketenangan, berita terdahulu dan yang akan datang. Adakah kekayaan yang melebihinya?

Oranng-orang yang paham, pasti sangat hormat pada para penghafal Al Qur'an.

Sekarangpun, begitu banyak kemudahan yang akan diperoleh penghafal Al Qur'an, salah satunya tawaran beasiswa.

Tapi ingat! Semua penawaran di atas bisa menjadi godaan dan pelencengan niat dalam menghafal Al Qur'an.

Tidak semua orang sanggup melakukannya, untunglah hukumnya fardhu kifayah, artinya seluruh Muslim berdosa jika tidak ada yang melakukannya. Alangkah berat tanggung jawab yang diambil oleh seorang penghafal Al Qur'an, karena dia telah menutup dosa orang lain? Subhanallah.

Menjadi seorang penghafal Al Qur'an berarti menjaga kemurnian Al Qur'an dari usaha pihak-pihak tertentu yang akan memalsukan, mengurangi atau menambahnya. Keorisinilan Al Qur'an hingga saat ini merupakan janji Allah yang akan menjaganya sampai akhir zaman dengan perantaraan para penghafal Al Qur'an.

"Dan sungguh telah kami mudahkan Al Qur'an untuk diingat (dipelajari), maka adakah orang-orang yang mau mengambil pelajaran?" QS Al Qomar ayat 17.

"Jagalah Al Qur'an itu (dengan banyak membacanya), demi Allah, Al Qur'an itu lebih cepat hilangnya daripada unta dalam ikatan." HR Muttafaqun alaih.

Ridho Allah dan surga memang tidak murah! Butuh usaha keras untuk mencapainya.

No comments:

Post a Comment