Thursday, June 19, 2014

Pembiaran

Hari kelima.

"Mbak Husna sama Mbak Hafa sudah pulang, Mi?" tanya Harish saat membuka matanya di pagi hari.

"Belum," jawabku, sambil mengusap-usap punggungnya, mungkin dia mau tidur lagi.

"Lama banget siiiiih!" teriaknya, disusul tangisan sedihnya.

Aku tidak menanggapinya dengan ucapan, hanya belaian lembut untuk menghentikan tangisnya. Tapi dia tetap tersedu, bahkan menghentak-hentakkan kakinya di kasur. Kuhela napas, dan bangkit.

Lebih baik menyapu, ngepel dan membuang sampah, menggantikan tugas Husna dan Hafa yang sedang liburan. Kubiarkan Harish di kamar menghabiskan sedu-sedannya. Kasihan, tidak ada teman bermain seperti biasanya.

Kuhampiri lagi, setelah sedu-sedannya reda.

"Harish mau minum susu?" Dia mengangguk. Segera kubuatkan susu hangat, lalu diminumnya.

"Setelah minum susu, terus mandi, ya?" Dia mengangguk. Selesai.

Tidak semua hal harus dijelaskan, kadang dengan pembiaran, suatu masalah lebih cepat terselesaikan.

No comments:

Post a Comment