Saturday, June 21, 2014

Pengadilan Hati

Mira tersedu dalam peliukan Dina, sahabatnya.

"Dia tidak mencintaiku Din."

"Dari mana kau tahu?"

"Dari sikapnya, dia hanya kasihan padaku."

Mira menikah dengan Ardi yang usianya lima tahun lebih muda. Mereka menikah lantaran perjodohan kedua orang tuanya. Mira menyetujui perjodohan itu, salah satu alasannya karena usianya tak muda lagi, disamping karena kesholihan Ardi. Mira dibayangi ketakutan dan rasa rendah diri, sedang Ardi tipe pria yang sederhana, jauh dari romantis.

"Apa hak-hakmu sebagai istri diabaikannya?" tanya Dina.

"Tidak! Bahkan dia baik sekali dan selalu berusaha menyenangkan hatiku."

"Lalu, apa bukti tuduhanmu?"

"Dia tak pernah menyatakan cintanya padaku."

Dinaa geleng-geleng kepala.

"Apa kau pernah menyatakan cinta padanya?"

Mira menggeleng,"Aku malu."

"Mungkin Ardi juga malu," jawab Dina, tak sanggup menahan senyum.

Sedalam apa kita tahu isi hati orang lain? Hati sendiri saja kadang kita heran, pagi mengagumi, sore membenci.

Alangkah mudah menghakimi hati, sedangkan dalam memvonis zina, Allah mengharuskan adanya empat orang saksi?

No comments:

Post a Comment