Monday, June 30, 2014

Adaptasi

Ini yang ketiga Harish menangis dari pagi tadi, sambil teriak lagi.

"Ada apa lagi," tanyaku di tengah keributan mereka. Harish menangis di kursi goyang yang sedang diduduki Husna. Menangis sambil memeluk bantal dan mendorong-dorong tubuh Husna.

"Harish mau duduk! Hwaaaa..."

Lah, biasanya duduk bertiga aman-aman aja, nggak ada suara.

"Ya awas duluuuu!" Husna nggak mau kalah. Haris tetap memaksa ambil posisi mendesak Husna.

"Kalau Harish nggak bangun dulu, gimana Mbak Husna bisa pindah, kan badannya ketindih Harish?" bujukku sambil menahan hati. Harish kubantu bangun dari kursi.

"TV-nya matiin dulu," tegasku. Harish kutuntun ke kamar.

Perubahan pola tidur dan makan mempengaruhi badannya, aku maklum. Mungkin ada yang tidak nyaman dirasakannya. Tapi benar-benar menguji kesabaran yang puasa nih. Harish agak susah dibujuk kalau sudah terlanjur menangis, ya sudahlah. Sambil nunggu tangisnya reda, lumayan menambah tilawah.

No comments:

Post a Comment