Friday, June 27, 2014

Menimbang Cara Interaksi dengan Al Qur'an

<p>Ramadhan, ada yang menyebutnya bulan Al qur'an, karena di bulan Ramadhan ayat pertama di wahyukan. Selain itu juga, sangat dianjurkan, di bulan ini, umat Islam memperbanyak interaksi dengan Al Qur'an.

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk berinteraksi dengan Al Qur'an, antara lain :

* Belajar membacanya bagi yang belum bisa atau belum baik bacaannya.

Jangan pernah malu belajar membaca Al Qur'an, seberapa pun usia kita. Kalau memang belum bisa membacanya sesuai hukum bacaan yang benar, bahkan belum mengenal huruf dengan baik, segera lakukan, selagi masih ada umur dan kesempatan.</p>

"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya."
(HR Bukhari dari Utsman bin Affan ra.)

Sebuah kerugian yang luar biasa, bila kita tidak bisa membaca Al Qur'an.

"Barang siapa membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tapi alif satu huruf, lam satu huruf, mim satu huruf." (HR Tirmidzi dari Ibnu Mas'ud ra.)

Satu huruf diberi sepuluh kebaikan, dan tidak dijelaskan kebaikan apa. Artinya banyak peluang makna kebaikan di dalamnya. Yang paling nyata dari kebaikan itu adalah pahala, imbalan yang sangat kita butuhkan di hari perhitungan nanti. Tapi tidak menutup kemungkinan maksud kebaikan itu dalam wujud yang lain, seperti ketenangan jiwa, kesehatan, rizki, kemudahan dalam urusan hidup, lingkungan yang tidak mengganggu, teman yang baik, keluarga yang tidak banyak masalah, dan lain-lain.

Tak ada bacaan selain Al Qur'an yang membacanya bernilai ibadah! Artinya, bila kita tidak bisa membaca Al Qur'an, satu peluang ibadah tertutup untuk bisa  dilakukan.

* Tilawah / membaca Al Qur'an

"Bacalah Al Qur'an, karena dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya." (HR Muslim dari Abu Umamah ra.)

Banyak program digelar untuk menambah semangat tilawah Al Qur'an. Yang sedang populer saat ini, ODOJ, one day one juz, sehari tilawah satu juz Al Qur'an. Di bulan Ramadhan, biasanya ditingkatkan, misalnya dua juz perhari, ada juga yang berani mentargetkan lima juz perhari. Di masjid-masjid tertentu diselenggarakan tarawih dengan bacaan Al Qur'an, satu juz per malam. Ada lagi sholat Lail, dengan tilawah satu juz permalam. Itu semua dilakukan, mengingat kemurahan Allah yang memberikan nilai ibadah di bulan Ramadhan berlipat ganda dibanding hari-hari di luar Ramadhan.

* Tahfidz/ menghafal Al Qur'an

Menghafalkan Al Qur'an adalah suatu proses untuk memelihara, menjaga dan melestarikan kemurnian Al Qur'an yang diturunkan kepada Rasulullah Saw. di luar kepala agar tidak terjadi perubahan dan pemalsuan serta dapat menjaga dari kelupaan baik secara keseluruhan ataupun sebagiannya.

Menurut Imam Nawawi, menghafal Al Qur'an adalah fardhu kifayah, artinya bila ada sebagian muslim yang melakukannya, maka terbebaslah kewajiban semua muslim, sedang bila tidak ada yang melakukannya, berdosalah semua muslim yang mukallaf. Artinya, seorang penghafal Al Qur'an mempunyai keutamaan karena dia menutupi dan menggugurkan dosa muslim yang lain.

Subhanallah! Siapa yang tidak ingin memperoleh karunia itu? Dan bagi yang tidak berkesempatan untuk itu, wajar bukan kalau ikut memikirkan dan membantu para penghafal Al Qur'an karena mereka telah membantunya membebaskan dari dosa?

*Tadabbur/ memahami Al Qur'an

"Apakah mereka tidak mentadabburi/ memahami, menghayati Al Qur'an? Ataukah hati mereka sudah terkunci?" (QS Muhammad ayat 24)

Al Qur'an diturunkan sebagai petunjuk hidup, logikanya, kita akan bisa melaksanakan hidup sesuai petunjuk apabila memahami isinya.

Kebanyakan kita, terkendala bahasa ketika akan memahami Al Qur'an, karena tidak semua kita bisa dan paham bahasa Al Qur'an, artinya ada harus upaya tambahan untuk bisa memahami Al Qur'an. Karena di sekolah tidak diajarkan, wajar kalau kita yang tidak mengecap pendidikan pesantren, walaupun bisa membacanya tapi tidak tahu kandungan isinya.

Alhamdulillah, terjemah Al Qur'an mudah didapatkan, sehingga tidak ada alasan untuk tidak berusaha memahami Al Qur'an.

* Mengamalkan Al Qur'an

"Sungguh, Al Qur'an ini memberi petunjuk ke(jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar." QS Al Isra ayat 9

"Didatangkan pada hari kiamat Al Qur'an dan para pembacanya, yang mereka itu dahulu mengamalkannya di dunia, dengan didahului oleh surat Al Baqarah dan Ali Imron yang membela pembaca kedua surat ini."
(HR Muslim dari An-Nawwas bin Sam'an ra.)

Setiap kita punya waktu yang sama, tetapi kemampuan dan kesibukan yang berbeda. Diri sendirilah yang tahu, jenis interaksi mana yang saat ini sangat kita butuhkan dan bisa kita lakukan. Allah telah memberikan banyak pilihan untuk kita, agar selalu dekat dengan Al Qur'an, hidup bersama Al Qur'an. Allah juga telah memberikan peluang satu bulan untuk kita mengumpulkan sebanyak-banyaknya kebaikan dengan pelipat gandaannya.

Anggap ini Ramadhan terakhir kita, jadikan setiap hari, jam, menit dan detik, sedang dalam interaksi dengan Al Qur'an. Sebagai manusia kita bisa mengkreasikan agar seluruh aktivitas kita tak lepas dari Al Qur'an.

Andai mulut sedang tak bisa melafadzkan ayat-ayat Al Qur'an, maka telinga bisa mendengarkan dan hati mentadaburi.

Andai tangan sedang tak bisa memegang mushaf, maka mata masih bisa membacanya dari Al Qur'an digital, atau mulut mengulang-ulang hafalan, telinga mendengarkan dan hati mentadaburinya.

Andai mood sedang ingin menulis, maka menulislah hal-hal yang berkaitan dan mengingatkan isi Al Qur'an.

Tak ada alasan kita untuk menghindari Al Qur'an, ataukah ingin masuk ke dalam golongan orang-orang yang
hatinya terkunci?

No comments:

Post a Comment