Tuesday, December 16, 2014

Ta'aruf-Khitbah-Nikah-Walimah (1)

Empat kata ini sangat akrab di kalangan pemuda-pemudi yang sedang berusaha mengamalkan aturan Islam dalam kehidupannya, untuk mendapatkan keberkahan dan ridho Allah, tentunya.

Hanya saja sering terjadi salah kaprah dalam penggunaannya sehingga bukan aturan Islam yang teraplikasi, tapi justru mencemarkannya. Menyedihkan bukan?

Tulisan berikut mungkin banyak kekurangannya, tapi sekedar opini sebagai orang awam yang juga sedang mencoba memahami kemuliaan Islam sebagai aturan kehidupan manusia.

Ta'aruf

Di dalam Al Qur'an, ada sebuah ayat yang mengandung kata ta'aruf, yaitu Surat Al Hujurat ayat 13
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌالحجرات
 “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” 
Dalam ayat di atas, kita pahami bahwa ta'aruf berarti saling kenal mengenal. Tidak perlu penjelasan, hal itu berlaku umum, siapa saja boleh saling mengenal.

Tapi, jika yang dimaksud ta'aruf yang berkaitan dengan proses perjodohan, sepertinya perlu penjelasan lebih lanjut yang bersifat spesifik.

Tujuan ta'aruf dalam hal ini adalah untuk mengenali calon pasangannya, sehingga terhindar dari kasus penipuan dan diharapkan proses perjodohan itu berlandaskan suka-sama suka karena telah mengenal sebelumnya.

Memang, ada yang berpendapat, tak ada masalah tak kenal sebelumnya. Bahkan, saya mengalami saat-saat seperti itu, di mana seorang istri melihat wajah suaminya setelah ijab-kabul.

Kok bisa? Ya, tujuan pada umumnya adalah untuk menjaga hati, menikah semata-mata karena Allah, bukan karena tertarik pada calon pasangannya. Semua dilandaskan pada keyakinan bahwa ini jodoh yang terbaik yang ditentukan Allah untuknya, juga kepercayaan kepada yang menjodohkan, biasanya pembinanya dalam pengajian.

Tapi, melihat perkembangan belakangan ini, terutama teknologi, tentu kondisinya berbeda. Pergaulan tak lagi bisa dibatasi seperti dulu, yang mana wanita berusaha bergaul hanya dengan wanita, pria bergaul dengan pria. Media sosial yang sangat mudah diakses membuat pergaulan remaja dan pemuda bebas mengenal dan bergaul.

Yang jadi pertanyaan, bagaimana proses ta'aruf kepada calon pasangan yang sesuai dengan kondisi saat ini?

Mengingat tujuan dari ta'aruf adalah saling mengenal, maka yang perlu dipersiapkan adalah niat yang bersih serta kejujuran. Benar-benar niatnya adalah untuk mendapatkan pasangan yang sesuai dengan tuntunan agama, serta jujur tentang dirinya. Tidak ada unsur penipuan.

Selain itu, dalam prosesnya juga harus menghindari penyebab terjadinya zina, seperti tuntunan dalam Al Qur'an:
“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Israa’: 32)
Kunci untuk mengamalkan ayat ini adalah niat yang lurus, karena perbuatan yang masuk ke dalam sebutan mendekati zina itu banyak sekali, tapi semuanya kembali kepada kebersihan niat. Salah satu yang paling dekat adalah berkhalwat.
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan sekali-kali dia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa disertai mahramnya, karena setan akan menyertai keduanya.” (HR. Ahmad)
Sering terjadi, seseorang membedakan antara pertemanan dengan ta'arufan. Dalam pertemanan sepertinya tidak ada batas, bercanda dan lain-lain, seolah bebas-bebas saja karena tidak ada komitmen diantara mereka. Berbeda sekali dengan seseorang yang sedang dalam proses ta'aruf, kok sepertinya justru ada kesan jaim, jaga imej! Dan biasanya, yang diproses ta'aruf adalah orang yang tidak kenal sebelumnya atau tidak berteman seperti dengan teman-teman sebelumnya.

Bagaimana kalau seseorang menemukan calon yang sesuai dengan kriterianya dari kalangan pertemanannya?

Tunggu kelanjutannya yaaaa

No comments:

Post a Comment