Tuesday, December 16, 2014

Gagal Khusyu'

Setelah shalat berjama'ah, seperti biasa Hafa salim cium tangan Umi. Tapi kok kali ini agak beda? Sambil senyum-senyum dia berkata,"Hafa pengen ketawa, tadi Umi baca surat Al Baqoroh nyambung ke Al Ma'un."

"Astaghfirullah, iyakah?" tanya Umi, sambil mengingat-ingat ayat yang dibaca saat shalat tadi.

"Iya, Mi. Gini nih, nyambungnya, Alif laammiim-dzaalikal kitaabulaaroibafiih hudallilmuttaqiin---alladziinahum 'ansholaatihimsaahuun-allazdinahum yuroo uun-wayamna'uunalmaa'uun," jawab Hafa mengulang ayat yang dibaca Umi waktu shalat tadi.

Masyaallah! Kemana tadi pikiran berkelana saat mulut membaca ayat-ayat-Nya? Astaghfirullah!
Payah nih emak-emak, untung Hafa sudah hafal bacaan tadi, jadi tau kalau Umi salah.

"Lain kali kalau imam salah, makmumnya mengingatkan."

"Caranya, Mi?"

"Kalau makmum perempuan dengan cara menepukkan tangan."

"Masa shalat sambil tepuk tangan?" tanya Hafa.

"Bukan tepuk tangan seperti tepuk pramuka, tapi menepukkan tangan kiri di tangan kanan, kan sedang berdiri, jadi tangan kanan ada di atas tangan kiri."

"Kalau laki-laki, Mi?"

"Dengan membaca tasbih dengan niat dzikir."
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan shalat, lalu beliau mengalami kekeliruan dalam membaca ayat Al-Qur’an. Tatkala selesai beliau bersabda kepada Ubay:Apakah engkau tadi shalat bersamaku?” Jawabnya: “Ya.” Sabdanya: (“Mengapa engkau tidak mau [membetulkan kekeliruanku])?” (HR. Abu Dawud, Ibnu Hibban, Thabarani, Ibnu ‘Asakir dan Adh-Dhiya, hadits shahih) 
“Barangsiapa menjadi makmum lalu merasa ada kekeliruan dalam shalat, hendaklah dia membaca tasbih. Karena jika dibacakan tasbih, dia (imam) akan memperhatikannya. Sedangkan tepukan khusus untuk wanita.” (Shohih Muslim no. 421)

No comments:

Post a Comment