Sunday, December 14, 2014

Konsep I - I - A

“Sekarang ya, Mi?” tanya Richie, terlihat tidak sabar. Umi belum paham, nih cowok ngajak ngapain yah? Diperhatikannya wajah Richie. Sepertinya tidak ada yang mencurigakan.

“Apanya?” tanya Umi, menampakkan wajah tidak mengerti.

“Hmm, bener-bener, nih, calon manula. Belum 24 jam! Sudah lupa?” Richie geleng-geleng kepala.

“Sudah sih nggak usah main tebak-tebakan, sayang waktunya.”

“Umi kan mau menjelaskan teori I – I – A, sekarang aja deh mumpung Umi lagi nggak males, nggak lupa karena sudah Richie ingetin, dan Allah mengizinkan.”

“Umi bilang teori I-I-A ya? Kita ganti aja istilahnya ya, jadi konsep I-I-A, takut ada yang nanya, itu yang merumuskan teori siapa? Latar belakangnya apa? Atas dasar penelitian siapa? Orang sekarang kan kritis-kritis, apalagi kalau terhadap apa yang dilakukan orang lain, beda dengan saat memperhatikan diri sendiri, kekritisannya biasanya kurang.”

“Terserah deh, mau teori atau konsep, yang jelas itu kan dasar berpikir dari suatu sikap yang dipilih,” jawab Richie.

“Oke. Bayangkan sebuah gambar segitiga sama sisi yang tiga sudutnya diberi lambang huruf I – I – A. Lambang I yang pertama untuk mewakili Ilmu, I yang kedua Iman dan A mewakili kata Amal. Tiga hal ini, dalam kehidupan seorang muslim selalu berubah dan saling mempengaruhi. Ilmu merupakan sumber nilai dari iman dan amal seorang muslim, ketika pemahamannya bertambah, biasanya akan meningkatkan keimanan dan memperbanyak amal. Iman mendasari amal seseorang dan memotivasinya untuk menambah kuantitas dan kualitas ilmunya. Sedangkan amal, juga akan mempengaruhi kualitas iman dan motivasi dalam menambah ilmu.”

“Kok muter-muter, sih Mi?”

“Pusing, dong?” jawab Umi, nyengir.

“Maksudnya hubungan antara ilmu, iman dan amal.”

 “Memang! Nih kita ambil contoh. Memahami makna sholat akan membuat seseorang meningkat keimanannya pada Allah yang telah menurunkan perintah sholat, hal tersebut biasanya memotivasi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas shalat.”

“Contoh lain, Mi? Yang dimulai dari amal.”

“Pernah membaca Al Qur’an dengan khusyu?”

“Pernah siiiih, tapi jarang.”

“Gimana perasaannya?”

“Tenang dan merasa dekat dengan Allah.”

“Pengen tau arti yang dibaca nggak?”

“Pengen, Mi. Biasanya terus membaca terjemah ayat-ayat yang barusan dibaca.”

“Jadi, gimana hubungan amal-iman-ilmu?”

“Iya ya, Mi. Amal baik akan meningkatkan iman, merasa lebih dekat pada Allah dan emotivasi untuk terus belajar, menambah ilmu. Hmm, konsep I-I-A harus diingat terus nih.”


“Sip!” 

No comments:

Post a Comment