“Sekarang ya, Mi?” tanya Richie,
terlihat tidak sabar. Umi belum paham, nih cowok ngajak ngapain yah?
Diperhatikannya wajah Richie. Sepertinya tidak ada yang mencurigakan.
“Apanya?” tanya Umi, menampakkan
wajah tidak mengerti.
“Hmm,
bener-bener, nih, calon manula. Belum 24 jam! Sudah lupa?” Richie geleng-geleng
kepala.
“Sudah
sih nggak usah main tebak-tebakan, sayang waktunya.”
“Umi
kan mau menjelaskan teori I – I – A, sekarang aja deh mumpung Umi lagi nggak
males, nggak lupa karena sudah Richie ingetin, dan Allah mengizinkan.”
“Umi
bilang teori I-I-A ya? Kita ganti aja istilahnya ya, jadi konsep I-I-A, takut
ada yang nanya, itu yang merumuskan teori siapa? Latar belakangnya apa? Atas
dasar penelitian siapa? Orang sekarang kan kritis-kritis, apalagi kalau
terhadap apa yang dilakukan orang lain, beda dengan saat memperhatikan diri
sendiri, kekritisannya biasanya kurang.”
“Terserah deh, mau teori atau
konsep, yang jelas itu kan dasar berpikir dari suatu sikap yang dipilih,” jawab
Richie.
“Oke. Bayangkan sebuah gambar
segitiga sama sisi yang tiga sudutnya diberi lambang huruf I – I – A. Lambang I
yang pertama untuk mewakili Ilmu, I yang kedua Iman dan A mewakili kata Amal.
Tiga hal ini, dalam kehidupan seorang muslim selalu berubah dan saling
mempengaruhi. Ilmu merupakan sumber nilai dari iman dan amal seorang muslim,
ketika pemahamannya bertambah, biasanya akan meningkatkan keimanan dan
memperbanyak amal. Iman mendasari amal seseorang dan memotivasinya untuk
menambah kuantitas dan kualitas ilmunya. Sedangkan amal, juga akan mempengaruhi
kualitas iman dan motivasi dalam menambah ilmu.”
“Kok muter-muter, sih Mi?”
“Pusing, dong?” jawab Umi, nyengir.
“Maksudnya hubungan antara ilmu,
iman dan amal.”
“Memang! Nih kita ambil contoh. Memahami makna
sholat akan membuat seseorang meningkat keimanannya pada Allah yang telah
menurunkan perintah sholat, hal tersebut biasanya memotivasi untuk meningkatkan
kuantitas dan kualitas shalat.”
“Contoh lain, Mi? Yang dimulai dari
amal.”
“Pernah membaca Al Qur’an dengan
khusyu?”
“Pernah siiiih, tapi jarang.”
“Gimana perasaannya?”
“Tenang dan merasa dekat dengan
Allah.”
“Pengen tau arti yang dibaca nggak?”
“Pengen, Mi. Biasanya terus membaca
terjemah ayat-ayat yang barusan dibaca.”
“Jadi, gimana hubungan
amal-iman-ilmu?”
“Iya ya, Mi. Amal baik akan
meningkatkan iman, merasa lebih dekat pada Allah dan emotivasi untuk terus
belajar, menambah ilmu. Hmm, konsep I-I-A harus diingat terus nih.”
“Sip!”
No comments:
Post a Comment