Friday, December 19, 2014

Paham Sholat

Andai semua yang melaksanakan shalat mengerti arti bacaan dan paham maknanya, kira-kira, apa yang akan terjadi?
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ  (سورة العنكبوت: 45)
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut: 45)
Entahlah, berapa persen orang yang melaksanakan sholat mengerti apa yang dibacanya dari mulai takbiratul ihram sampai salam.

Karena begitu banyak bacaannya, maka pengajaran sholat selama ini dilakukan dengan cara menghafal sejak kecil, sehngga saat besar, sholatnya seperti kegiatan otomatis karena pembiasaan. Bukankah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan tak perlu lagi dipikirkan saat mengerjakannya?

Entahlah, berapa persen orang yang saat dewasanya merasa butuh mengerti dan memahami apa yang dibacanya saat sholat. Bahkan keingin tahuan mempelajari kembali tentang sholatnya, sudahkah sesuai dengan yang Rasulullah contohkan?

Mungkinkah ini faktor yang menyebabkan tidak berpengaruhnya pengerjaan sholat terhadap maraknya perbuatan keji dan munkar?

Perbuatan keji (fahsya') adalah dosa besar yang mudhorotnya tidak hanya menimpa diri sendiri tapi juga orang-orang di sekitarnya, contohnya:

1. Perkawinan sedarah (QS An Nisa : 22)
2. Homoseksual (QS Al 'Araf : 80-84)
3. Zina ( QS Isra' : 32 )

Di mana letak mudhorotnya untuk orang-orang di sekitarnya?

Kaum nabi Luth dihancurkan karena sebagian homoseksual.
Perbuatan zina dan perselingkuhan mengakibatkan kehancuran keluarga dan rusaknya nasab.
Perkawinan sedarah banyak menyebabkan keturunan yang cacat dan juga membingungkan nasab.

Munkar adalah perbuatan dosa yang menyebabkan diri jauh dari Allah. Segala perbuatan yang dilarang Allah adalah munkar, karena itu akan menjauhkan diri dari Allah dan akan mendapat balasan, bisa di dunia atau di akhirat.

Banyak kita saksikan, melaksanakan sholat tapi juga terjerumus pada perbuatan keji dan munkar, jadi bagaimana dengan ayat di atas? Sudahkah tidak berlaku?

Yang pasti, Allah Maha Benar.

Jadi kita perlu berpikir, mungkin kualitas sholat itu yang membedakan.
“Dalam shalat ada tiga hal di mana jika tiga hal ini tidak ada maka tidak disebut shalat. Tiga hal tersebut adalah ikhlas, rasa takut dan dzikir pada Allah. Ikhlas itulah yang memerintahkan pada yang ma’ruf (kebaikan). Rasa takut itulah yang mencegah dari kemungkaran. Sedangkan dzikir melalui Al Qur’an yang memerintah dan melarang sesuatu.” (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 65).
Dengan mengerti apa yang kita baca, harapannya dapat mencapai kualitas sholat seperti itu, sehingga ayat Allah terbukti, bahwa sholat mampu mencegah kita dari melakukan perbuatan keji dan munkar.

Semakin banyak yang melakukannya, semakin banyak berkurang pelaku perbuatan keji dan munkar, semakin dominan orang-orang yang takut dan taat kepada Allah, dan hasilnya?

Negeri yang aman sejahtera!

No comments:

Post a Comment