Thursday, August 14, 2014

Sang Pionir

<p>Mereka inilah para santri pionir di Rumah Tahfidz MHA. Setelah berjalan sekitar delapan bulan, dikurangi banyak liburan, mereka ini yang bertahan. Bukan hal mudah untuk tetap bertahan dengan aktivitas yang dianggap sebagian orang monoton, menghafal Al Qur'an, mengulang-ulang. Sangat membosankan, mungkin. Ditambah dengan aktivitas pokok mereka sebagai pelajar sekolah Islam terpadu, yang jam belajarnya lebih lama dari sekolah biasa Belum lagi jika ada kegiatan ekstra kurikuler.</p>

Kadang, ada juga keluhan dari mereka, ketika sedang merasakan berat. Ada tugas sekolah yang harus dikerjakan, ada jadwal ujian, ditambah dengan mempersiapkan setoran hafalan. Itu semua adalah pernik-pernik yang harus dihadapi.

Tapi mereka tidak berjuang sendiri. Ada ustadz dan ustadzah yang siap membimbing mereka. Ada orang tua yang selalu memotivasi dan mengingatkan saat mereka terlalu asyik dengan saat bermainnya. Ada masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam program ini dengan kemampuan dan kesempatannya masing-masing, seperti menjadi donatur, menyiapkan tempat untuk Rumah Tahfidz MHA sehingga tersebar di mana-mana dan mudah dijangkau, ada juga yang rajin mensosialisasikannya kepada keluarga besar dan tetangga.

Itu semua dilakukan atas dasar kecintaannya pada Al Qur'an dan ingin andil dalam upaya mencetak para penghafal Al Qur'an, agar generasi ke depan bisa lebih baik dari yang ada sekarang.

Para pionir sangat dibutuhkan untuk suksesnya sebuah proyek besar. Tak kan wujud sebuah cita-cita, tanpa mereka yang mengikhlaskan dirinya menjadi orang pertama yang bergerak atau digerakkan.
Tanpa mereka, Rumah Tahfidz MHA hanya akan teronggok sebagai sebuah gagasan.

Semoga mereka, sebagai pionir, akan menjelma menjadi pondasi yang kuat dari sebuah bangunan, yang kokoh menanti unsur-unsur lain yang akan menyusul menjadi sebuah karya indah yang didamba umat.

#Seri Rumah Tahfidz MHA   >1<

7 comments: