Friday, August 8, 2014

MENGELOLA IMPIAN

Setiap orang pernah bermimpi di saat tidur, tetapi apakah semua kita punya impian di saat terjaga? Mungkin hanya beberapa yang mampu menjawabnya dengan yakin.

Sebaiknya kita luruskan dulu konsep tentang mimpi dan impian ini.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (sebagai acuan resmi berbahasa kita), mimpi adalah sesuatu yang terlihat atau dialami dalam tidur / angan-angan, sedang impian : sesuatu yang sangat diinginkan

Baik, kita sepakat membahas impian yang dimaksud sesuatu yang sangat diinginkan, bisa berupa barang, seseorang, kedudukan, profesi atau keadaan.

Kapan impian itu hadir?

Tidak sama untuk setiap orang. Ada yang tiba-tiba muncul dalam benak, ada karena hasil perenungan, ada juga setelah melihat seseorang yang telah memiliki impian tersebut. Setelah muncul, biasanya impian ini akan selalu menari-nari dalam benak dan memicu semangat untuk segera mencapainya. Seberapa lama tarian itu, akan sangat tergantung karakter sipemilik impian.

Jika...impian sudah hadir menari-nari di benak, apa yang harus kita lakukan?

1. Memperbaiki mimpi sebelum mewujudkannya

Dengan pisau analisa  sederhana, kita akan memperjelas impian. Misalnya, kita punya impian ingin jadi penulis.

Analisa 5W1H

1. Why----- mengapa ingin jadi penulis?
2. What-----penulis tentang apa/ seperti apa?
3. Who-----siapa yang akan kita tulis/ tulisan kita untuk siapa?
4. Where--- penulis di dunia nyata, maya atau mimpi?
5.When-----kapan mulai/jadi
6.How------bagaimana meniti langkah untuk mewujudkannya?

Jika kita sudah mantap menjawab enam pertanyaan ini, pertanda bahwa mimpi kita jelas gambarannya dan lebih meyakinkan untuk menjadi wujud nyata. Jawaban setiap orang tentu tidak sama persis.

2. Menitipkan impian

Loh? Kok dititipkan? Ya, benar, titipkan impian itu supaya aman dan tidak pergi. Titipkan pada Sang Penjaga dan Yang Maha berkehendak, supaya impian itu tidak terkubur masa dan wujud menjadi nyata. Bukankah tak akan terjadi sesuatupun tanpa kehendak-Nya, tanpa izin-Nya? Kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi esok hari, apa yang harus kita prioritaskan dalam kondisi tertentu. Kadang, impian saat kecil terkubur masa remaja, ketika dewasa, ada momen tertentu yang mengingatkan pada impian itu. Mungkin, itulah saat tepat untuk mewujudkannya.

3. Ketika saatnya tiba, kondisi sudah memungkinkan, mulai siapkan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menggapainya. Dan segera tapaki satu persatu. Di sinilah kerja yang sesungguhnya. Kegigihan akan teruji. Siapa yang gigih, besar harapan impian itu wujud menjadi nyata, jika malas dan kurang sungguh-sungguh, maka impiannya hanya sebatas angan-angan.

No comments:

Post a Comment