Tuesday, August 12, 2014

Mengubah "Salah Siapa" Menjadi "Bagaimana Solusinya"

Pernah memperhatikan reaksi kebanyakan orang terhadap suatu musibah? Atau memperhatikan diri terhadap suatu keadaan yang tidak disukai?

Misalnya, suatu hari kita pulang dari bepergian. Ketika berangkat, rumah dalam keadaan rapi. Anak-anak tinggal di rumah, saat kita pergi. Saat pulang, kita masuk dan melihat ruang tamu berantakan, mainan anak-anak berserakan, remah makanan berceceran, bahkan di beberapa lokasi terinjak terasa basah karena minuman yang tumpah.

Apa ucapan spontan yang kita keluarkan ketika bertemu dengan anak-anak yang di rumah?

"Ini kerjaan siapa yaaaaaa?" atau "Yok, kita bereskan ruang tamunya, kan lebih enak kalau rapi, apalagi saat tamu datang."

Kebiasaan pemilihan rekasi terhadap suatu kondisi sedikit banyak menunjukkan seperti apa karakter kita.

Ups! Jangan bilang ini kajian psikologis ya? Sekedar perenungan diri dari efektifitas pilihan sikap.

Pilihan sikap saat menghadapi masalah sederhana, tentunya bisa dijadikan cermin saat dihadapkan pada masalah yang lebih besar.

Contohnya, ketika menanggapi permasalahan yang berkembang di masyarakat atau negara, maka sikap yang akan ditunjukkan seseorang tidak jauh berbeda dengan sikapnya ketika menghadapi masalah kecil dalam rumahnya.

Mari kita perhatikan para komentator, baik di media besar, kecil, offline, online, di pengajian, di warung, dll.
Lebih banyak mana? Orang yang dalam komentarnya menyalahkan pihak-pihak tertentu, atau yang dalam komentarnya lebih menjurus pada upaya solusi apa yang bisa diambil?

He he he, nggak perlu dijawab. Cukup direnungkan dan mengakui diri sebagai bagian dari komentator yang mana.

Lalu? Ya berfikirlah, apa manfaat dari kedua sikap itu. Pilihlah yang tentunya cenderung lebih banyak manfaatnya, dan kalau ternyata kita termasuk yang hobi bertanya,"Salah siapa?" sebaiknya berusaha untuk melatih diri sesering mungkin berucap,"Bagaimana solusinya?"

Mengapa berlatih mengubah reaksi ucapan? Bukan tindakan?

Karena ucapan biasanya akan menuntun pada tindakan yang ssuai dengan ucapan.

2 comments: