Wednesday, July 23, 2014

Tri Qul

Ini dia surat favorit segala usia. Tiga serangkai surat dalam Al Qur'an yang jadi andalan hafalan.

Awal-awal diajarkan sebelum surat-surat lain, setelah Al Fatihah.

Bukan kebetulan kalau posisinya di nomor terakhir surat-surat Al Qur'an.

Sebagaimana layaknya orang memegang buku, penasaran dengan isinya, maka yang dibuka dan dibaca pertama adalah pembukaannya, kemudian melompat ke halaman akhirnya.

Sebagaimana sebuah cerita, ketertarikan pembaca dan pendengarnya pada opening dan endingnya.

Sebagaimana kita yang tak menyempatkan diri atau malas belajar mengeja huruf-huruf Al Qur'an, maka tiga surat ini cukuplah untuk bekal menghiasi shalat-shalat kita.

Sebagaimana kita yang merasa waktu begitu sempitnya, maka cukuplah tiga surat ini yang menemani shalat kilat kita.

Sebagaimana makhluk belakangan yang suka dengan hal-hal instan, maka cukuplah tiga surat ini yang menjadi senjata sakti mengatasi ketakutan, mengusir setan.

Subhanallah...andai kita mau meluangkan sedikit waktu untuk membuka terjemahan surat-surat ini. Andai saja kita mau mentadaburi makna ayat-ayat di dalamnya...

Tiga surat ini diposisikan di akhir mushaf Al Qur'an, bukan berarti diwahyukan di akhir masa-masa kenabian.

Tiga surat ini berisi pokok-pokok keimanan, yang mana iman mendasari segala keputusan dan sikap hidup seorang manusia.

Di surat ini terkandung ma'rifatullah, pengenalan tentang Allah.

Dialah Allah Yang Esa, tempat meminta, tidak mempunyai anak dan tidak pula diperanakkan, tidak ada yang menyamai-Nya.

Dialah yang menguasai Subuh dan semua waktu, tempat berlindung dari semua jenis kejahatan makhluk-Nya.

Dialah Tuhannya manusia, rajanya manusia, Yang disembah manusia, tempat berlindung dari kejahatan syetan dan pengikutnya.

Banyak riwayat yang mengatakan tentang keutamaan membaca tiga surat ini.

Ada hadist yang meriwayatkan, Rasulullah Saw. membacanya pada pagi dan sore hari dan juga menjelang tidur.

Tapi sebagian kita sering terjepak pada seremoni belaka. Terjebak pada upaya mendapatkan keutamaan dari membacanya, bukan meremehkan atau mengabaikan hal itu, tapi...

Andai kita membacanya sambil mentadaburinya, bisa pasti hasilnya akan lebih baik.

Tentu pengenalan kita kepada Allah semakin meningkat, yang berefek merasa lebih dekat kepada-Nya.

Kita akan merasa aman karena berlindung kepada penguasa alam.

Kita akan merasa lebih mandiri, karena bergantung kepada Dia yang memiliki kekuasaan terhadap seluruh makhluk.


No comments:

Post a Comment