Wednesday, July 2, 2014

Beda Zaman

<p>Heran! Kok anak-anak nggak seperti aku dulu ya? Empat puluh tahun yang lalu, di bulan Ramadhan, dari pagi sampai sore aktivitas banyak di luar rumah. Habis sholat subuh di mushola, marathon. Lanjut ke kebun mencari jambu biji, memanjat pohon sambil bernyanyi-nyanyi dan teriak layaknya Jane ha ha. Pindah ke kebun tetangga mencari sisa-sisa rambutan pasca panen, memanjat lagi.

Sholat Dhuhurdi mushola, setelahnya main petak umpet. Isirahat sambil bercanda saat sholat Ashar, lanjut main badminton atau kasti. Menjelang Magrib baru pulang. Di rumah, Ibu sudah menyiapkan cendol satu baskom atau kolak satu panci. Setelah makan cendol dan penganan, jambu biji dan rambutan di keluarkan sambil pergi ke mushola, tarawih lanjut tadarus. Pulangnya baru makan nasi, dengan lauk dan sayur seadanya.</p>

Anak sekarang?

Sudah sholat Subuh, tadarus, tidur. Bangun nonton TV, kalau bosan pindah ke laptop. Sekali-kali baca buku, sepertinya  takut terkena sinar matahari atau bergerak terlalu banyak, capek.

Belum lagi urusan makan, sepertinya khawatir banget anak kurang asupan, anggaran belanja jadi menggelembung, menyiapkan cadangan berbagai jenis makanan, khawatir ada yang kurang selera makan.

Kenapa ya? Beda zaman atau beda persepsi?

No comments:

Post a Comment