Wednesday, July 23, 2014

Motivator

Wow, kereeen!

Rasanya selalu ingin teriak seperti itu saat ikut acara motivasi, dan...membayangkan, diri ini berdiri di depan sana, menempati posisi motivator itu, he he he.

Tapi sadar, tidak mudah mencapai posisi itu. Selain ilmu yang memadai, kesempatan juga tidak bisa dimiliki. Termasuk faktor u, he he he, sedikit excuse.

Apa kemudian keinginan itu langsung dihapus dari daftar mimpi? Owh, no way!

Semua kita bisa jadi motivator, walau tidak semua kita bisa menjadi yang berbayar nominal.

Kebahagiaan ketika ada seseorang bangkit dari keterpurukan hidup, keputus asaan, kesedihan, karena motivasi kita, itu bayaran yang tidak dapat dinominalkan.

Ketika jiwa motivator itu telah tumbuh dalam diri, tak perlu diundang. Pada saatnya dia akan muncul otomatis, tanpa rekayasa, tanpa dipersiapkan dengan berbagai materi.

"Lagi down banget, agak nggak enak badan, jadi ingat Umi. Pengen diberi motivasi, agar semangat lagi," bunyi SMS dari seorang teman anakku di pondok.

Heran juga sih, tapi senang, he he. Baru sekali bertemu dan ngobrol ringan, dia termotivasi. Kalau tidak, mana mungkin akan SMS seperti itu?

Menjadi motivator tidak harus bicara di depan forum, di ruang seminar atau di hadapan aksi solidaritas.

Senyum tulus dan wajah ceria, selalu gembira, akan menyebarkan aura optimiseme, itu juga motivasi.

Tatap simpati, sabar mendengar, itu juga bagian dari motivasi.

Senang berbagi, membantu mencarikan solusi, itupun motivasi.

Tidak mengeluh, banyak beraksi dalam kebaikan, itu juga motivasi.

Buat status, juga bisa lho jadi motivasi. Mungkin saatnya memilih diksi, agar curhat jadi motivasi #eh bisa ya?

Jadi, semua kita bisa menjadi motivator.


No comments:

Post a Comment