Tuesday, July 1, 2014

Satu Ayat Saja

Tidak perlu banyak ayat untuk menjelaskan, bahwa sesungguhnya, apapun yang kita lakukan harus berdasarkan ilmu.

Cukup ayat ini saja, Al Qur'an surat Al Isro ayat 36, yang terjemahannya sbb:

"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang kamu tidak tahu ilmunya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati/akal, semua itu akan dimintai pertanggung jawabannya."

Alangkah banyaknya perbuatan yang kita lakukan semata-mata ikut-ikutan, tanpa tahu mengapa harus melakukannya?

Hati-hati dengan pendengaran. Ketika kita menerima informasi yang kita dengar, maka dia akan mempengaruhi hati/ akal pikiran, yang itu nantinya akan mempengaruhi keputusan tindakan.

Demikian juga dengan penglihatan, informasi yang diperolehnya akan mempengaruhi hati/ akal.

Mengapa hati/ akal juga akan diintai pertanggung jawaban? Ya, karena semua yang kita lakukan, ucapkan didasari apa yang kita fikirkan.

Allah Maha Pemurah dan Maha Bijaksana, niat baik akan dicatat sebagai sebuah kebaikan walaupun tidak dilakukan, nah jika benar-benar dilakukan, maka akan dibalas sepuluh sampai tujuh ratus kali kebaikan. Sedangkan niat buruk yang tidak jadi dilakukan, belum dicatat sebagai dosa, tapi bila dilakukan maka tercatat sebuah dosa, ya, hanya sebuah.

Maka sangat dianjurkan, jika mempunyai niat baik, segera laksanakan, karena imbalan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat  boleh kita terima. Kalau ada niat buruk, hitung seribu kali, kalau bisa lebih, hitung untung ruginya. Apakah setiap niat buruk selalu berakhir buruk? Hmm, kita bisa belajar dari pengalaman sendiri.

Kualitas hati/ akal sangat dipengaruhi sebanyak atau sebaik apa ilmu yang dikonsumsi melalui pendengaran dan penglihatan sebagai sarana pokok untuk menerima informasi.

Alangkah banyak ucapan yang kita keluarkan tanpa memikirkan, bahwa semua itu akan dimintai pertanggung jawaban? Baik ucapan dengan lisan, tulisan, status atau komen. Kadang kita terjebak atau menjebakkan diri pada situasi candaan, yang tanpa sadar menyakiti hati, berbohong atau memberi harapan kosong pada pihak lain. Apa yang kita ucapkan merupakan hasil olah pikiran.

Alangkah banyak tindakan yang kita lakukan tanpa ilmu, sekedar mengikuti mode, lingkungan, dan kesenangan. Tanpa perduli, boleh tidaknya tindakan itu dilakukan, menurut aturan Allah.

Sungguh Allah Maha Maha Menjaga,  mencegah kita agar tidak terjerumus pada tindakan yang tidak disukai-Nya dengan mengingatkan, agar kita menjaga pendengaran, penglihatan dan hati agar tidak muncul perbuatan yang tidak baik.

No comments:

Post a Comment