Monday, July 7, 2014

Hari Pembelaan Diri

Pernah mengikuti proses persidangan?

Mungkin yang duduk di kursi pesakitan saat itu saudara atau teman kita. Biasanya terdakwa akan didampingi pengacara yang siap membelanya dengan bukti-bukti lengkap dan terpercaya, harapannya, bebas atau lebih ringan dari tuntutan.

Bagaimana jika kita yang duduk di kursi terdakwa itu? Tanpa pembela karena tak ada dana untuk menyewa jasa pengacara? Sedang jaksa penuntut siap dengan bukti-bukti yang akurat dan hakim siap ketuk palu tanpa ragu? Saat itu kita hanya mengharapkan keajaiban, misalnya, tiba-tiba ada sekelompok orang berdemo di luar ruang sidang menuntut pembebasan. Atau seorang penggemar rahasia datang memberikan tebusan.  Atau... yah, apapun, seperti di sinetron, he he he.

Suatu hari nanti, entah kapan, tapi pasti, kita akan duduk di kursi itu dengan suasana yang lebih mencekam. Tak ada pengacara, orang tua, teman atau saudara. Semua orang yang pernah dekat, akan pergi meninggalkan kita. Apakah mereka pengkhianat? Bukan, karena mereka juga sedang menghadapi situasi genting, sama seperti kita.

"(Ingatlah) pada hari (ketika) setiap orang datang untuk membela dirinya sendiri, dan bagi setiap orang diberi (balasan) penuh sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya, dan mereka tidak dizalimi(dirugikan)." Terjemah Al Qur'an surat An Nahl ayat 111.

Apa yang sudah kita siapkan untuk membela diri?

Untuk membela diri, biasanya kita mengajukan alasan mengapa melakukan sesuatu. Jadi nggak salah kan, kalau kita harus punya alasan mengapa melakukan sesuatu? Dan alasan yang dapat menyelamatkan kita adalah,"Karena ketaatan pada Allah dan melakukan sesuai dengan ketentuan-Nya."

No comments:

Post a Comment