Saturday, July 5, 2014

Bolehkah Memilih Ujian Hidup

Katanya, hidup adalah ujian.

Apakah semua yang kita alami dan hadapi terhitung ujian?

Ya! Semua! Karena apapun respon kita terhadap apa yang menimpa, akan dimintai pertanggung jawaban. Tidak ada yang lolos, semua akan diperhitungkan.

Kalau semua jadi ujian, wah, beraneka macam dong soalnya? Kekayaan ujian, untuk orang yang ada kecenderungan kikir dan sombong. Kemiskinan juga ujian, untuk orang-orang yang kurang sabar dan berambisi menjadi kaya. Kecerdasan juga ujian, untuk orang-orang sombong, licik dan serakah. Kebodohan juga ujian, untuk orang yang punya cita-cita. Punya anak banyak, ujian untuk yang nggak mau repot. Nggak punya anak, ujian untuk yang ingin punya, dsb.

Kalau saja jenis ujian bisa kita pilih...

Kadang kita iri dengan ujian untuk orang lain, sepertinya ringan dan mudah. Sedang ujian yang harus kita hadapi, terasa sangat berat dan seakan tak sanggup memikulnya. Mengapa orang yang kita anggap kuat, sabar dan tampak lebih beriman, ujiannya hanya ringan? Bukankah seharusnya mereka yang menanggung ujian kita, karena mereka akan kuat menanggungnya?

Sayangnya kita tak bisa memilih!

Kita hanya bisa berusaha menghindari agar ujian sejenis tidak menimpa kita, belajar dari pengalaman orang lain. Tapi kitapun tidak tahu, apakah jika tidak mendapat ujian tersebut, karena usaha kita untuk menghindar atau memang tidak ada jatah untuk mendapat ujian itu. Segala hal yang belum terjadi adalah ghaib, dan semua urusan ghaib, hanya Allah yang tahu.

Yang pasti, apapun ujian untuk kita, Allah sudah menyertakan perangkat dan kekuatan untuk menghadapinya, karena janjiNya, tidak akan memberikan beban yang melebihi kemampuan. Artinya, ketika kita belum berhasil melewati ujian itu, ada potensi kita yang belum dikeluarkan.

Satu hal lagi, bukan sekedar lulus, lolos atau lewat, tapi bagaimana nilai kita? A, B, C atau D?

Bagaimana kesungguhan dalam mencari solusi dan mendekatkan diri padaNya, akan menentukan nilai kita.

Nilai terbaik adalah, ketika ujian itu mebuat kita semakin dekat kepadaNya dan semakin bijak dalam menghadapi kehidupan selanjutnya.

No comments:

Post a Comment