Friday, July 18, 2014

Badai Pasti Berlalu

Syair sebuah lagu lama, tapi banyak benarnya ketika kita kaitkan dengan pengalaman hidup.

Bukan mau berdalil dengan syair sebuah lagu, sekedar membahas hal yang sudah familiar dengan permasalahan hidup yang sering membelit.

Setiap manusia pasti pernah menemui masalah dalam hidupnya. Besar kecilnya masalah, sangat tergantung pada persepsi yang bersangkutan.

Untuk sebuah masalah sejenis, ada yang menganggapnya sekedar angin lalu, sedang menurut orang lain, bisa dianggap sebagai badai yang siap meluluh- lantakkan kehidupannya.

Yang pasti, sunatullahnya, baik angin ataupun badai, akan berlalu. Karena keduanya identik dengan gerak. Pernahkah mendengar badai yang tak pernah pergi dari suatu tempat? Ha ha, ya bukan badai namanya.

Seperti itulah masalah dalam kehidupan, dia akan silih berganti menghampiri. Sebagaimana kegagalan dan kesuksesan, semua akan dipergilirkan.

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." Terjemah QS Al Baqarah : 155

"Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran) dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai syuhada). Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang dzalim. Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang kafir." Terjemah QS Ali Imron ayat 140-141.

Begitu jelas tergambar dalam ayat tersebut, mengapa angin dan badai itu selalu menghampiri.

Tiada kesia-siaan dalam ciptaan Allah. Semua ada tujuannya.

Dengan permasalahan yang dihadapkan, Allah akan melihat, siapakah hamba-hamba-Nya yang bersabar, beriman, atau kafir. Dan Allah menyiapkan konsekuensi dari setiap sikap yang kita pilih dalam menghadapi segala permasalahan itu.

No comments:

Post a Comment