Thursday, July 10, 2014

Cek Keberuntungan

Terkadang kita takut mengaku beriman, karena merasa belum hidup dengan cara layaknya seorang yang beriman. Tapi jika disebut tidak beriman atau kafir, tentu juga akan keberatan. Karena tahu balasan untuk orang kafir itu neraka. Membayangkan pun tak sanggup, apalagi menjalaninya?

Ada baiknya kita cek keberuntungan pengakuan iman kita. Patokannya Al Qur'an Surat Al Mu'minun (23) ayat 1 sd 11.

Ciri-ciri orang beriman yang beruntung:

1. Khusyuk dalam salat.

Apakah selama ini salat-salat kita terbilang khusyuk? Apa sih khusyuk? Sederhananya, khusyuk itu menghadirkan hati, maksudnya, saat shalat hati kita juga sedang melakukan salat. Bukan jalan-jalan, atau mencari barang yang hilang. Bukan juga memikirkan sesuatu yang lucu, misalnya ingat status teman yang kocak. Ha ha, ketahuan...ya, memang. Contoh-contoh di atas pernah kualami, he he.

Tidak mudah untuk khusyuk, mungkin itu sebabnya khusyuk menjadi salah satu ciri keberuntungan. Khusyuk harus diusahakan terus menerus dan kalau sudah mendapatkan, harus dijaga dengan ketat. Sehingga bisa menjadi karakter dari salat-salat kita.

2. Menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna.

Kalau dipikir, tentunya kita tidak mau melakukan sesuatu yang tidak berguna. Tapi pada kenyataannya?

Nah, untuk menjawab dan memastikannya, mungkin kita perlu menyisihkan sedikit waktu untuk merenungkan apa-apa yang akan kita lakukan. Walaupun "berguna" itu relatif, tapi setidaknya kita sepakat untuk meningkatkan kualitas "berguna" itu.

Kesenangan sesaat, misalnya, untuk orang-orang yang penat bekerja, mungkin bermanfaat, tapi pastikan aktifitas itu tidak melanggar perintah Allah.

Mengingat bahwa "Tidak diciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah Allah", maka upayakan setiap aktifitas kita lakukan sebagai pengabdian kepada-Nya..  

3. Menunaikan zakat.

Benar, menunaikan zakat ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Andainyapun kita termasuk yang belum sampai pada syarat dan ketentuan, setidaknya kita bisa bersedekah dan berinfak. Sebuah aktivitas yang mirip dengan zakat, "Menafkahkan sebagian rizki yang dianugerahkan Allah."

4. Memelihara kemaluan.

"Jangan dekati zina!", ini adalah perintah.

"Jaga pandangan!", ini juga perintah!

"Pelihara kemaluan!", ini juga perintah!

Allah sudah mencegah agar kita tidak terjerumus pada dosa yang berhubungan dengan kebutuhan biologis manusia. Allah sudah memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan itu, menikahlah!

5. Memelihara amanat dan janji.

Baca syahadat adalah janji. Jadi seorang suami/ istri adalah amanat. Menjadi ibu/ ayah juga amanat. Semua itu akan ditanya, dimintai pertanggung jawabannya.

Menjadi pemimpin adalah amanat, maka jika kita tidak mau mengambil amanat memimpin orang banyak, berikanlah dukungan kepada pemimpin yang baik. Sebagai bentuk bantuan kepada yang sanggup mengambil amanat tersebut.

6. Memelihara salat.

Memelihara salat, baik dari sisi jumlah, maupun waktu.

Itu ciri-ciri mukmin yang beruntung dari ayat-ayat tersebut. Masih adakah yang lain? Sepertinya ada, he he, tapi kita coba penuhi yang ini dulu.

Eits! Sebentar! Apa bentuk keberuntungannya?

He he hampir disudahi. Keberuntungan itu berupa kekal di (surga) Firdaus.

Subhanallah! Siapa tak ingin?

No comments:

Post a Comment