Saturday, July 12, 2014

Tentara Tak Terlihat

Dalam suatu riwayat dikemukanan bahwa, pada waktu peperangan Ahzab, pada malam yang sangat gelap gulita, para sahabat Rasulullah bersiap-siap menantikan pasukan musuh.

Terlihat pasukan yang dipimpin Abu Sufyan berada di atas pasukan kaum Muslimin (di atas bukit), sedang orang-orang Yahudi Bani Quraizhah (sekutu Abu Sufyan) berada di bagian bawah (di lembah-lembah). Dikhawatirkan mereka akan mengganggu keluarga dan anak-anak kaum Muslimin.

Pada malam itu teraa angin berhembus sangat kencang. Kaum munafikin meminta izin kepada Nabi untuk meninggalkan tempat itu, dengan alasan rumah mereka kosong. Padahal mereka sebenarnya akan melarikan diri. Setiap orang yang meminta izin kepada Nabi Saw, pasti beliau izinkan. Namun mereka terus lari dan bersembunyi.

Ketika Nabi saw. memeriksa pasukan kaum Muslimin seorang demi seorang, sampalah beliau kepada Hudzaifah seraya bersabda,"Cobalah selidiki keadaan musuh." Hudzaifah pun berangkat. Dia melihat angin menghantam perkemahan musuh, sehingga tiada sejengkal pun perkemahan yang luput dari serangan angin itu. Dia juga mendengar kemah-kemah dan juga barang-barang terlempar batu yang di bawa angin, dan mereka berteriak mengajak kawan-kawannya mundur. Kemudiaan Hudzaifah menghadap Rasulullah dan melaporkan hal ihwal musuh.

Maka turunlah ayat 9 surat Al Ahzab, yang artinya,"Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu, ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka, angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."

Dikutip dari Asbabun Nuzul halaman 425-426.

Tak ada salahnya kita merenungi ayat ini, agar tersambung rasa antara hati kita dengan saudara-saudara di Palestina yang sedang mengalami situasi yang mirip dengan peristiwa di saat ayat ini diwahyukan.

Tak perlu berburuk sangka kepada Allah, yang tidak segera memberikan kemenangan kepada mereka.

Cukuplah kita melihat pada diri, sudah cukupkah doa-doa kita lantunkan di saat berbuka puasa dan sujud-sujud kita? Untuk mereka yang sedang bertaruh nyawa, membela tanah suci warisan kita juga. Mereka sanggup menggantikan kewajiban kita, menjaga tanah suci kaum Muslimin dari jarahan kerakusan Yahudi laknatullah.

Cukuplah doa-doa tulus kita semburkan, menggantikan peluru-peluru yang tidak mampu kita belikan.

Cukuplah doa-doa ikhlas kita lantunkan, menggantikan obat-obatan dan makanan yang tak bisa kita kirimkan, jika memang kita merasa sangat miskin.

Tak perlu mencerca aksi teman kita yang memang bisa.

Tak perlu mensinisi doa-doa teman kita yang menyempatkan menuliskan di sosmedia.


No comments:

Post a Comment