Friday, May 9, 2014

NGAJI A BA TA

Senengnya lihat Richie antusias mempelajari Islam, tapi yaaa, kadang-kadang kelihatan bete, gitu.

"Apa lagi, Chie? Ada yang kurang sreg?" tanya Umi.

"Memang kalau kita belajar Islam harus mulai dari belajar baca Al Qur.an dulu ya, Mi?"

"Ini masalah opo, tho?"

"Kan Richie ikut kajian tuh, di masjid. Nah, sebelum ceramah, peserta disuruh ngaji satu-satu, yang lain mendengarkan. Nanti kalau ada yang salah, diberi tahu salahnya di mana."

"Ya, bagus, kan?"

"Bagus sih, Mi, tapi. . . Richie, kan malu, ketahuan ngajinya masih belepotan," jawab Richie, sambil memonyongkan bibirnya, nyaris menghilangkan seluruh kemanisan wajahnya.

"Malu sama siapa?" tanya Umi, menatap Richie dengan tajam. Ditatap seperti itu membuat Richie belingsatan.

"Ya sama ustadznya, sama teman-teman yang lain."

"Nggak malu sama Allah? Sudah dikasih umur segitu banyak belum bisa ngaji, ngapain aja selama hidup?"

"Umi jangan mojokin Richie, dong."

"Nggak mojokin, hanya mengajak berfikir logis realistis. Mumpung masih ada umur, Chie. Bersyukur Allah kasih kesempatan kita ingat, saat nyawa masih melekat di badan."

"Nah, sekarang malah bikin takut."

"Syukurlah kalau takut, artinya masih ada iman di dada."

"Trus gimana caranya, Richie mau belajar ngaji yang cepat, tapi teman-teman nggak tahu kalau Richie belajar dari a ba ta?"

"Lah, dasar, generasi instan! Apa-apa maunya cepat, langsung jadi. Tenang, Chie. Sekarang metode belajar membaca Al Qur.an sudah banyak yang mengembangkan, pilih aja metode yang sesuai. Mau belajar privat juga sekarang sudah banyak yang melayani."

"Tadi sih sama ustadznya dah ditawarin, belajar sama Uvy, yang jebolan pesantren."

"Trus ngapa, kok kelihatan nggak antusias gitu?"

"Sebel aja, sih. Soalnya Uvy suka tengil sama Richie."

"Ya sabarlah, namanya posisi jadi murid, ya nurut lah sama guru, nggak usah diambil hati. Kalau nggak mau sama Uvy, ya privat aja."

"Privat, kan pake bayar, Mi?"

"Lha iyalah, namanya profesi. Mereka sudah menggunakan waktu dan tenaga untuk mengajari ngaji, yang harusnya waktu itu bisa digunakan melakukan yang lain untuk berpenghasilan. Lagian, sebesar apapun kita memberi imbalan guru ngaji, tetap nggak sebanding dengan manfaat yang kita peroleh dari ilmu yang kita terima."

"Iya, Mi?"

"Ya, karena dari setiap huruf yang kita baca dari Al Quran, akan dibalas dengan kebaikan oleh Allah. Nah, kalau kita nggak bisa ngaji, gimana kita mau mendapatkan balasan itu?"

"Iya, iya. Richie mau belajar ngaji sama Uvy ajalah, biar aja ditengilin. Nah, nanti kalau di luar forum belajar ngaji, Richie bales, tuh si Uvy."

"Lho, kok gitu? Nanti kualat lho sama guru, bukannya mendoakan kebaikan untuk guru, kok malah niatnya jelek banget, nggak berkah nanti ilmunya. Malah nggak bisa-bisa nanti."

"Bercanda, Umiiii! Gini-gini juga Richie anak sholeh."

"Calon anak sholeh."

"Kok calon, sih?"

"Bisa ngaji dulu yang benar, sesuai tajwid, nanti baru Umi bilang anak sholeh."

"Iiiih, Umi!"

2 comments:

  1. bener Mak Santi, kadang belum bisa baca Qur'an jadi alasan untuk tidak ngaji, malu katanya, padahal kan sayang banget

    ReplyDelete