Friday, May 2, 2014

TEMPE LAGI


Sore itu Dana sedang asyik blogging, ketika terdengar suara Wulan berteriak-teriak, ujung-ujungnya Richie berlari ke arahnya dan bersembunyi di balik badannya.

“Paaak! ... Mas Richienya...!”

Dengan terpaksa Dana menghentikan kegiatannya, dengan agak keqi dia berkata penuh wibawa

“Ada apalagi Richie? Selalu ribut kalau ketemu,” tanpa sengaja Dana menggunakan kata yang berusaha dihindarinyaa,’selalu’.

“Tuh, Wulan ngejar-ngejar Richie, mau neplek sandal.”

“Kenapa Wulan?”

“Mas Richie, ngabisin tempe!”

 “Laah, tempe lagi, doyan banget sih Richie?”

“Kan masih ada telur ceplok,” Richie membela diri.

“Wulan maunya makan pake tempe.”

“Besok lagi ya, Wulan. Maafin Mas Richie,” Dana meredam suasana.

“Mas Richienya nggak mau minta maaf dari tadi.”

Dana memandang Richie, hmmm, ini sifatnya yang menurun ke Richie, yang sedang diperbaikinya.

“Richie, laki-laki keren itu mudah minta maaf, apalagi pada wanita.”

No comments:

Post a Comment