“Bani Israil
suka menjual ayat-ayat Allah, ya?”
“Itu salah satu sifat buruknya yang diabadikan dalam
Al Qur’an.”
“Salah satu? Memang ada yang lain?”
“Ada beberapa yang di sebutkan, di antaranya ayat
berikut.”
“Dan janganlah kamu campur adukkan kebenaran
dengan kebatilan* dan ( janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu
mengetahui.” (Al Baqarah : 42 )
“Mengapa kamu menyuruh orang lain
(mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, sedangkan
kamu membaca kitab (Taurat)? Tidakkah kamu mengerti?” (Al Baqarah : 44 )
“Kok sifat-sifat yang disebutkan kadang ada pada
diri kita, ya?”
“Itu berarti dalam diri kita menyimpan sifat-sifat
orang Yahudi, atau memang itu sifat yang manusiawi, tapi sangat menonjol pada
bangsa Yahudi.”
“Itu sifat buruk ya?”
“Sangat buruk! Bayangkan apa yang terjadi, jika
dalam diri seorang pemimpin, yang membuat kebijakan untuk rakyat, memiliki
sifat suka mencampur-adukkan kebenaran dan kebatilan, sedangkan rakyatnya tidak
semua faham mana yang benar dan mana yang batil.”
“Wah, bisa dapat murka Allah dong, bangsa itu?”
“Bagaimana kalau pemimpin menyuruh rakyatnya
melakukan kebaikan, sedang dia sendiri tidak melakukannya?”
“Tidak ada keteladanan, dan tanpa keteladanan
biasanya rakyat akan mengabaikan perintah dan himbauan itu.”
“Itulah yang biasanya terjadi, termasuk juga jika
orang tua melakukan hal tersebut, maka tidak ada keteladanan dan kewibawaan
dari orang tuanya. Apakah pendidikan yang baik akan terwujud dalam keluarga
itu?”
“Sepertinya sulit.”
“Artinya, ayat ini merupakan pelajaran untuk semua
manusia, walaupun bicara tentang Bani Israil.”
“Apakah keturunan Bani Israil yang sekarang juga harusnya
mengikuti Al Qur’an?”
“Al Qur’an berlaku dan diserukan sampai akhir zaman,
sebagaimana dulu Rasulullah menyeru kepada bangsa Yahudi dan Nasrani, dan
sebagian mereka kemudian menerima seruan itu dan bersyahadat. Maka itu juga
berlaku untuk kita dan semua manusia, termasuk bangsa Yahudi.”
“Dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah
zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk.” (Al Baqarah : 43 )
“Wah, jadi jelas sekarang, bahwa Yahudi itu bukan
agama, tapi bangsa, yang sangat mungkin mereka menerima dan mengikuti ajaran
Rasulullah Saw.”
“Ya, karena Islam untuk orang-orang yang mau tunduk
pada aturan Allah, apapun suku, bangsa, atau keturunannya.”
*batil artinya
kejahatan, kemungkaran,kesalahan, dsb.
No comments:
Post a Comment