Sunday, May 11, 2014

RAHASIA DI BALIK YANG SEDERHANA






Minggu pagi, saat tepat untuk kerja bakti membereskan rumah. Hany kebagian membersihkan dalam rumah, Husna dan Hafa mencabuti rumput dan menyapu sekitar rumah. Harish? . . . belum bangun. Abi juga belum pulang dari masjid, mungkin ada perlu dengan salah satu jama'ah.

"Hmm, haruuum. . . masak apa, Mi?" tanya Husna, saat masuk ke dapur, mendapati Umi sedang masak.

"Tumis kangkung dan toge. Sambal pete dan teri."

"Yess! Kangkung!" Hafa menyahut, memang dia suka sayur kangkung.

"Lauknya apa, Mi?" tanya Husna, seperti kurang puas.

"Sambal pete dan teri, kan bisa jadi lauk. Masih ada kerupuk ikan juga," jawab Umi.

"Sederhana banget?" gumam Husna.

"Kan nggak setiap hari? Walaupun sederhana, tapi bergizi, lho," Umi promosi.

"Bukannya yang bergizi yang mahal-mahal?" tanya Hafa.

"Nggak selamanya yang mahal itu bergizi, coba perhatikan jajanan yang banyak ragamnya itu, enak di lidah tapi kosong di gizi, bahkan bisa memicu penyakit," jelas Umi.

"Kangkung yang murah ini, banyak gizinya?" tanya Husna.

"Siapa bilang murah? Pernah makan di restoran, kan? Murah apa mahal?"

"Kalau di restoran, ya mahal lah."

"Kangkung itu lengkap gizinya, mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral kalsium, fosfor, zat besi. Juga mengandung vitamin A, B dan C. Jangan lupa, serat yang sangat membantu proses pencernaan."

"Iya, Mi? Makanan sederhana ini begitu kaya gizi? Ada manfaat obatnya, nggak, Mi?" tanya Husna, antusias.

"Ada, seratnya membantu mengatasi sembelit. Kandungan mineral dan vitaminnya berefek menenangkan dan bermanfaat membantu orang yang sulit tidur.Kandungan zat besinya membantu penderita anemia. Satu lagi, sifatnya yang diuretik, melancarkan buang air kecil, membantu kesehatan ginjal."

"Subhanallah, itu dari kangkung, belum dari sambel, pete, teri, toge, ck ck ck."

"Makanya jangan suka meremehkan yang sederhana, yang murah," jelas Umi.

"Tapi kalau nggak suka, gimana, Mi?"

"Kalau mau melatihnya, lama-lama juga suka. Rugi lho, kalau nggak suka."

"Tapi Husna senengnya nugget, sosis, kentucky dan lain-lain yang beli siap makan itu, lho."

"Sekali-sekali boleh, tapi kalau sering-sering, bahaya."

"Bahaya apa, Mi?"

"Biasanya makanan yang siap santap itu mengandung pewarna, pemanis, penyedap, pengawet buatan. Itu semua kurang baik untuk kesehatan. Nah yang paling bahaya, untuk kantong Umi. Anggaran belanja bisa membengkak."

"Iya deh, Husna mau belajar suka makan sayur yang bergizi."

"Sip! Sekalian belajar mengolahnya dengan benar, ya?"

"Oke, Mi."

No comments:

Post a Comment