Wednesday, May 14, 2014

MUHASABAH, KUNCI PERUBAHAN DAN KEBAHAGIAAN

Siapa yang tak ingin bahagia?

"Mana ada, Mi. orang nggak pengen bahagia. Pasti semua orang mengejar itu," jelas Richie, mantap.

"Memang bahagianya lari, kok dikejar?" Umi iseng, melihat wajah Richie yang kelihatan serius.

"Umi! Mulai deh OOT, bawaan KBM nih, pasti," jawab Richie, sedikit menyeringai.

"Sensi banget sih, Chie? Kenapa? Abis ditegur Ustadz Kho?" selidik Umi.

"Nggak kok, hanya lagi meresapi materi kajian tadi, ada sedikit yang Richie belum faham, tapi nggak enak kebanyakan nanya sama Bang Kho."

"Eh, kok manggilnya, Bang?"

"Iya, Bang Kho merasa belum pantas dipanggil ustadz," jelas Richie.

"Bukannya sudah berjenggot? Tinggal pake baju koko, pake peci trus nyampirin sorban di pundak, jadi pantes deh dipanggil ustadz, tuh seperti di sinetron."

"Memang ustadz dilihat dari penampilannya, Mi?" tanya Richie, sambil mengangkat alisnya.

"Bukannya kebanyakan kita memang seperti itu? menilai dari penampilan luar?" tandas Umi.

"Yang kebanyakan, kan belum tentu benar, Mi?" protes Richie.

"Alhamdulillah, Richie tambah satu digit bijaknya." 

"Tanya sama Umi aja, ya?" bujuk Richie.

"Kok nggak nanya Bang Kho? Eh, Umi jadi ikutan panggil Abang, he he."

"Dibilangin nggak enak kebanyakan nanya! Bang Kho, kan orangnya berwibawa?"

"Lho? Umi nggak berwibawa, ya?" tanya Umi, raut wajahnya agak kecewa.

"Ya nggaklah! Umi, kan berwibiwi," jawab Richie, terkekeh.

"Apa yang belum faham?" tanya Umi, serius.

"Tadi inti kajiannya tentang muhasabah sebagai kunci perubahan dan kebahagiaan, bisa dijelasin versi Umi?"

"Agak panjang ya? Awas kalau ngantuk!"

"Iya, Mi. Janji!" jawab Richie, sambil mengacungkan dua jarinya.

"Muhasabah, atau sering diistilahkan introspekdi diri, maksudnya melihat kondisi diri, menghitung-hitung kekurangan dan kelebihan.Kalau kita ingin berubah menjadi lebih baik, tentunya diawali dengan melihat kondisi diri. mana yang sudah baik, mana yang masih perlu diperbaiki. Kalau tanpa muhasabah, tentunya kita sulit mengukur, sudahkah terjadi perubahan? Misalnya, kita ingin memperbaiki ibadah, maka kita harus melakukan hitung-hitungan, selama ini sholat kita seperti apa? dari sisi tepat waktunya, dari sisi kekhusyu'annya, dan sebagainya. Lalu kita buat langkah-langkah, mana yang oerlu ditingkatkan, jadi jelas ukurannya, sebelum dan sesudah melakukan tindakan perbaikan." 

"Hubungannya dengan mencapai kebahagiaan?" desak Richie.

"Biasanya orang mau melakukan perubahan karena motivasi apa?"

"Kehidupan yang lebih baik, lebih bahagia," jawab Richie.

"Nah! Itu pinter!"

"Perasaan dari dulu, Richie pinter deh," jawab Richie, sambil nyengir keledai.

"Pinter kok nanya!"

"Justru karena pinter itulah, ingin tahu lebih lanjut."

"Kebahagiaan itu ada dua jenis, kebahagiaan hakiki dan kebahagiaan semu.Kebahagiaan hakiki ya tentunya abadi, yaitu kebahagiaan kehidupan yang kekal di akhirat nanti. Sedang kebahagiaan semu, sebatas kehidupan dunia."

"Bisa nggak kita dapat dua-duanya?"

"Kalau kita kejar kebahagiaan akhirat, sepahit apapun kehidupan dunia, tetap saja dirasakan sebagai kebahagiaan. Bahagia itu letakkanya pada rasa dan persepsi, jadi bukan pada apa yang terlihat. Misalnya, ada orang yang kehidupan dunianya dianggap miskin harta, tapi karena yang bersangkutan pandai bersyukur, ya dia merasa bahagia juga dan tetap menjaga diri untuk tidak melanggar aturan Allah semata-mata mengejar harta dunia, karena dia tahu, jika dia lakukan itu, maka kebahagiaan abadinya akan sirna."

"Hal apa saja yang perlu kita inrospeksi?" tanya Richie, nampak serius.

"Menurut Ibnul Qayyim, ada tiga prioritas dalam muhasabah diri. Pertama yang berkaitan dengan hal-hal yang fardhu/ wajib, jika ditemui adanya kekurangan, segeralah mencukupinya. Kedua berkaitan dengan hal yang diharamkan, jika ditemukan ada yang dilakukannya, segera ditanggulangi dengan bertaubat, menghentikannya dan mengimbanginya dengan amal kebaikan. Yang ketiga berkaitan dengan kelalaian yang dilakukan terhadap tujuan pendiptaannya. Manusia diciptakan semata-mata untuk beribadah kepada Allah, jika disadari ada penyimpangan, sibuk dengan kelalaian dan kesia-siaan, maka segeralah sibukkan diri dengan berdzikir, beribadah, melakukan amal shaleh lebih banyak lagi. Selanjutnya berkaitan dengan apa yang telah dilakukan oleh anggota tubuh, apa sajakah yang selama ini dilakukannya? Banyak untuk ketaatan ataukah untuk kesia-siaan? Termasuk muhasabah masalah niat dari setiap amal perbuatan yang dilakukannya, niat termasuk urusan qalbu, dan qalbu termasuk anggota tubuh."

Richie termenung mendengar penjelasan itu. Umi membiarkannya, karena disadarinya, bukan hal yang mudah memahami hal seperti ini untuk anak muda seperti Richie.

"Kok urusan niat malah belakangan, ya?" gumam Richie, sambil tatapannya ke luar jendela, tapi tidak fokus.

"Melakukan muhasabah terhadap qalbu memang sulit, kerana sifatnya yang berbolak-balik. Itu sebabnya disebut qalbu yang artinya selalu berbolak-balik."


No comments:

Post a Comment