Sunday, September 14, 2014

23 Tahun Telah Berlalu

Eh! 23 tahun, sudah lama ya? Kalau diibaratkan usia hidup manusia, usia 23 tahun sudah terhitung manusia dewasa. Sudah layak nikah! Dan di usia itu Abi menyunting Umi, cie...cie.

Eh, jangan ketawa yah, melihat foto pengantin Umi-Abi! Pengantin tahun 1991, aha ha, ada yang belum lahir, kan?

Wah, apa yang sudah kami dapat setelah sekian lama berjalan ya?

Mau pakai ukuran apa nih? Jumlah anak? Wah, sukses! Alhamdulillah, kami dianugerahi enam orang anak yang menjadi qurrota'ayun sampai saat ini dan tiga orang yang insyaallah jadi tabungan di sisi Allah. Mohon dibantu doa ya, agar mereka semua jadi hamba Allah yang taat dan berguna untuk alam raya ini.

Nah, Ini tahun 1997. Lihat kamar sederhana kami, ada yang istimewa? Wah, perlu dizoom nih untuk bisa membaca apa yang menempel di dinding? Rupanya ada persamaan metode yang digunakan untuk mengajar membaca dari anak pertama sampai ke enam, tapi tentu ada penyesuaian di sana-sini.

Kehidupan sederhana dari sisi materi bukan hal asing bagi kami. Dalam kesederhanaan itu kami selalu optimis, bersama Allah kami akan baik-baik saja.
Aih lucunya, Hilmy dan Hatif. Walah, sekarang sudah nggak imut lagi, tapi...nggak amit-amit juga kok, he he.

Nggak pa pa deh, sampai sekarang belum diizinkan punya mobil, tapi kedua jagoan ini dianugerahi nikmat yang luar biasa, hafal Al Qur'an di usia remajanya, Alhamdulillah. Toh kalau pas butuh mobil, bisa pinjam he he, atau rental, kata Hilmy, rizki itu bukan yang kita punya, tapi yang kita nikmati...eh betul juga, ya?
Ini dua tahun lalu, saat masih bisa berkumpul semua. Entahlah, kapan bisa kumpul lengkap seperti ini, semoga masih diberi kesempatan,... hiks!

Ah, Umi, mulai melo deh! Nggak apa-apa kita terpisah-pisah, yang penting alasan keterpisahan ini jelas, semua di jalan Allah, dalam rangka mencari ridha Allah.

Perjalanan ini masih panjang, semoga kebersamaan ini juga dipanjangkan waktunya, dengan keberkahan tentunya.

Nah, kita temukan rumus baru, ternyata 1+1 = 2 + 6 + 3.

Ah, pengen lihat Umi-Abi yang sekarang, sudah seperti nenek kakek belum yah?


Ya belumlah, kan belum punya cucu? He he, malah masih punya balita. Cie-cie yang merasa masih muda.

Oke, terlepas dirayakan atau tidak, kami jadikan momen ini sebagai saat tepat untuk minta doa teman-teman semua, semoga keluarga kami termasuk yang selalu dilindungi Allah, diberkahi dan bisa brbuat lebih banyak untuk kemaslahatan umat, aamiin.

9 comments:

  1. Amin, semoga Allah s.w.t. bersama Ummi sekeluarga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin, terima kasih doanya, semoga demikian juga untuk Dian Rosie

      Delete
  2. Ummi, In Sha Allah saya kutip jejaknya membuat huruf hijaiyah di tembok (semoga dimudahkan)

    ReplyDelete
  3. Assalamualaikum bu Neny... ini Ulfa. Masih ingat ga ya? Dulu Ulfa tinggal di Kemiling Wisma Mas. Yg kita sering pengajian sama genk bu Ruhwana, bu Aries, bu Uning

    ReplyDelete
    Replies
    1. ingeeeet lah, Ulfa cantik! Sekarang di mana? Apa kabarnya?

      Delete
  4. Bu neny...salam kenal salam hangat..saya vina dari cibubur..kalo mau ngobrol soal tips mendidik anak menjadi penghapal alquran caranya gimana bu?

    ReplyDelete