Monday, September 22, 2014

Wiper

Walaupun ada wajah-wajah agak kusut karena kecewa berangkat terlalu siang, tapi kicauan Harish segera menyegarkan  suasana perjalanan siang itu.

"Mas Hilmy, idupin tangannya sih," pinta Harish.

"Tangan apa?" Hilmy heran.

"Itu kacanya kan kotor, dibersihin dong."
Oo, baru aku paham yang dimaksud, ingat beberapa kali perjalanan dngan mobil pinjaman, Harish selalu memperhatikan benda itu.

"Itu lho. Hilmy, yang untuk ngebersihin kaca depan dan belakang. Kalau bergerak kan seperti tangan, berulang kali Harish nanya, sampai sekarang belum tahu namanya. Yang punya mobil aja nggak tahu," jelasku. Mungkin salahku, selalu lupa mencari tahu nama benda itu kalau sudah turun dari mobil.

"Oalah, namanya wiper! Apa Rish, namanya?"tanya Hilmy.

"Wiper!" Harish mengulang beberapa kali.

"Nanti kalau Abi lupa, Harish yang kasih tahu ya?" sela Abi.

"Iya! Mbak Husna, Mbak Hafa, yang seperti tangan itu namanya wiper, di belakang juga ada," Harish menengok ke bangku belakang, pengumuman. He he  


No comments:

Post a Comment