Tuesday, September 9, 2014

Sosmed Menautkan Yang Terlepas

"Mohon maaf, Ummi. Saya seperti mengenali pria bertopi di sebelah Ummi..."

Sebuah komentar untuk foto yang ku upload di facebook pagi ini. Obrolan berlanjut sampai pada kesimpulan, ternyata di antara kami masih ada hubungan kerabat.

Belum lagi dengan teman kuliah, yang sudah belasan tahun tidak bertemu. Dengan facebook, setidaknya kita tahu kabarnya, bahkan saling sapa dan melepas rindu. Kadang, rasa iri terhadap kemajuan mereka, memotivasi untuk lebih meningkatkan kualitas diri.

Adakalanya kita mengalami kejenuhan dengan rutinitas. Muncul kenangan manis di masa lalu bersama teman main, dengan harapan dapat menemukan mereka di facebook, sekedar bernostalgia...sayang, bukan karena yang kita cari tidak memiliki akun, tapi lebih sering disebabkan sebagian pengguna menggunakan nama yang tak dikenal di dunia nyata.

Setiap orang punya alasan, sehingga memutuskan menggunakan sosmed dalam perjalanan hidupnya.

Begitu banyak manfaat yang bisa kita petik dari kemajuan teknologi ini, baik keuntungan materi maupun non materi.

Banyak contoh orang sukses berjualan produk via online, setidaknya promosi.
Tidak sedikit penjual jasa meningkat omsetnya setelah berkecimpung dengan dunia maya.
Di dunia maya juga terbuka kesempatan mencari ilmu, menebar ilmu dan berdakwah.
Banyak juga yang meningkatkan potensi dirinya dengan dukungan sosmed, dengan bergabung di komunitas tertentu.
Kita juga bisa menambah teman bergaul dan wawasan dengan biaya sangat murah.

Sayang, seperti halnya di dunia nyata, di sosmedpun banya para pencoleng yang sering mengganggu kenyamanan. Dan itu merupakan alasan, sebagian teman enggan membuka jati diri yang sebenarnya, takut fitnah!

Jadi?

Semua kembali pada diri masing-masing. Sebelum mengambil keputusan, hitung kekuatan diri.

Apakah mau ikut mengikuti perkembangan zaman, atau nyaman dengan hanya dunia nyata?

Apakah menghindari kemungkinan fitnah di sosmed dengan menyembunyikan jati diri tapi tetap bergabung untuk mengambil manfaat?

Apakah ingin terbuka, siapa dirinya dengan minta perlindungan Allah dari segala jenis bentuk fitnah, dengan harapan lebih banyak kebaikan yang bisa ditebarkan?

Semua kembali pada diri.

No comments:

Post a Comment