Saturday, November 9, 2013

SUAPIN





" Umy, suapin," bungsuku menghampiri dengan membawa semangkuk pepaya yang sudah diiris, di beri sedikit perasan jeruk nipis dan ditaburi gula.
"Hmmm, sedap sekali kelihatannya, siapa yang membuatkan?" tanyaku
"Mba Hany?" jawabnya

Kulihat di mangkuk itu sudah ada garpunya.

"Koq nggak makan sendiri?"
"Maunya suapin Umy," rajuknya
"Lihat! Umy sedang apa? Sedang makan, tangan Umy terpakai untuk makan, gimana dong?"
"Umy... suapin...." hmmmm, kekeh dengan maunya.
"Oke, Umy suapin Harish, tapi karena tangan Umy dipakai untuk suapin, Harish bantu suapin Umy ya, biar makannya cepat selesai."
Aha... matanya berbinar
"Ya My," jawabnya semangat
"Sekarang Umy suapin Harish dulu, a...am, selanjunya giliran Harish suapin Umy."

Kuperhatkan tangannya menyendok nasi  + sayur + cuwilan ikan, tentu tidak mudah untuk ukuran tangan anak usia empat tahun.

"Susah Umy," keluhnya, tapi berhasil juga, dan aku disuapnya.
"Tapi bisakan? yok a' lagi,. . . a'am," suap kedua masuk mulut mungilnya.

Gilran suap kedua, dia kerepotan karena ikannya harus nyuwil dulu, akhirnya dia menyerah.

" Nggak bisa ."
" Kalau ini bisa?" tanyaku sambl menusukkan garpu pada potongan pepaya.
"Bisa,: jawabnya riang
"Jadi sekarang Harish mau suapin Umy atau makan pepaya sendiri?"
"Makan sendiri aja," jawabnya mantap
"Harish memang hebat!"kataku sambil kuacungkan dua jempol.


No comments:

Post a Comment