Wednesday, November 27, 2013

MUJAHID JANGKRIK 8


Siang hari setelah dzuhur,

Umi sedang apa? Sudah makan belum?

Beluuuuum! Dah diam dulu, mau ngisi pengajian RT.

Oke. . . Nggak bisa nahan lama lama nggak baca sms dari Umi.

***

O  ya Umi. Hadiahnya belum ada, belum sempat buat karya sastra seperti Umi. Kalau fb sudah ku buat, hanya ada fotoku. Namaku lihat saja, Muhammad Habib

Segera kucari sesuai dengan namanya, tapi aku belum menemukan yang dimaksud,

Yang manaaaa? Banyak banget nama itu?

***

Tengah malam, saat aku membuatkan susu untuk anakku, yang saat itu kurang sehat, pesan masuk lagi, pasti Habib!

Sudah tidur Umi?

Barusan bangun karena suara panggilan smsmu. Mengapa kalau jam segini bukannya tidur malah membangunkan orang tidur?

Tidak bisa tidur, dari tadi sms tapi tidak bisa, gangguan terus. Oya, sudah ketemu fotoku?

Yang mana? Pakai baju apa? Pakai gaya apa?

Nggak pakai gaya apa apa, orang buat fotonya baru bangun tidur, lihat saja alamatnya, sepertinya yang dari gunung hanya aku.

Nggak ketemu yang dari gunung, ya besok di cari lagi. Fb baru buat kan?

Ya Umi, baru dibuat koq.

Bib, jam segini nggak tidur, terus tidurnya kapan? Sejak kapan kena penyakit tidak bisa tidur?

Paling juga bisa tidur habis dzuhur, itu juga kalau sangat lelah. Kalau malam begini susah banget, sejak tamat SMA.

Itu sebab datangnya penyakit, sejak putus cinta ya?

He he he mungkin saja. Oh ya Umi, kalau bawa motor pagi pagi, aku pasti muntah, itu penyakit apa ya?

Lambung protes mewakili organ lain,’ kurang tiduuuur’! katanya. Jadi sehari tidur bisa berapa jam? Kalau nggak bisa tidur jangan lari lari atau cari jangkrik, sebelum jam 23 rebahan saja, tarik nafas, lepaskan perlahan, lisan berzikir, fikiran focus pada makna zikir yang diucapkan. Tidak perlu dipaksa untuk tidur, nikmati saja. Walaupun tidak bisa tidur, setidaknya bisa rilex, latih terus tiap malam.

Kalau berbaringnya lama Umi, tapi nggak tidur. Mungkin yang nyaman tidur sekitar dua jam setiap hari, sisanya ya hanya merem melek.
Ya sudah Umi, tidur saja, nanti malah ikut sakit. Ohya, besok pagi aku mau pergi sebentar naik gunung, hp kutinggal di rumah, kalau nggak sms Umi bukan berarti nggak inget.

Justru Umi senang kalau Habib mulai sedikit sedikit menjauh, supaya prosesnya tidak menyakitkan.

Uuuuh, Umi. Jadi kalau aku nggak sms malah seneng? Ya aku juga nggak mau berlarut larut Umi. Mengapa harus terus berharap dari orang yang nggak mau peduli sama diriku? Bukan menjauh, tapi ada kerjaan. Nggak bisa aku menjauh darimu. Walau sakit coba ditahanlah Umi. Hilangnya perasaan pasti akan bisa diiringi dengan hancurnya jasad.

Tidak usah fikirkan bagaimana Umi. Fikirkan bagaimana Habib benar benar bisa menjadi manusia merdeka, hati terikat hanya kepada Allah, itu yang akan membuat manusia jadi tangguh, siap menghadapi tantangan apapun. Sudah baca tulisan di blog Umi yang judulnya’ Janji Allah menguatkan kami?

Umi Seingatku aku belum pernah meneteskan air mata seperti ketika dia tinggalkan aku dan sekarang, membaca smsmu.

Menangis itu bukan aib, Kau fikir aku tak tersedu membaca sms kehancuran hatimu? Sesak dadamu? Kerapuhan jiwamu? Keputus asaanmu? Maka jangan sis siakan air mataku!

Umi

Hmmm.

Umi, ku mohon jangan menjauh dariku. Sebelum aku benar benar menjadi manusia tangguh seperti yang kau harapkan, aku ingin merasakan bahagia walau sesaat, dan itu bisa kurasakan bila aku berkomunikasi denganmu.Umi. . . Kau ingin cepat berlalu dari kehidupanku, sedang aku sangat membutuhkanmu. Bisa saja aku mati berdiri atau pergi jika karena tidak mendengar kata katamu.

Aku tidak berniat meninggalkanmu, tetapi dalam proses penangguhan diri, semua ikatan selain ikatan Allah harus dilepaskan sampai pada level, ikatan Allah yang paling kuat, sedang ikatan yang lain hanya sebatas hiasan kehidupan.

Dipukul orang aku nggak bakal nangis Umi, tapi hanya dengan smsmu aku bisa menangis, itu buktinya kalau aku sangat membutuhkanmu.

Oke, kita jalani proses ini, tapi harus focus pada tujuan memurnikan aqidah, ikatan terkuat adalah ikatan Allah!

***

Keesokan paginya, setelah anak anak berangkat ke sekolah, Habib sms lagi

Umi! Mandi dulu yok?

 ………..

Kenapa sms kosong Umi?

Ajakannya nggak enak.

Lha kenapa nggak enak? Memang Umi nggak pernah mandi?

Dingin!!! Si renta ini mandinya agak siang dan pakai air hangat. Mau apa ke gunung?

Maraton biar sehat, latihan gitulah.

Sudah bisa pakai senjata jenis apa saja?

Emmm, rahasia. Aku berangkat dulu yai, daach, baik baik ya Umi, nanti sore pulang koq, menanti sms darimu.

Barokallah.

***

Sore hari menjelang ashar

Umi sedang apa? Sudah makan belum?

Sudah, nggak jadi sampai sore?

Nggak… sudah hujan di sini. Capek banget, bantuin dong pijitin?

Makanya cepat punya bidadari sendiri, yang akan menghilangkan lelahmu dengan kelembutannya. Atau cari tukang pijit mbok mbok yang suka pijit bayi? Kalau di sini banyak tukang pijit tunanetra.

He he he nanti Umi aja yang mijitin.                          

Afwan ya akhi, ada bagiannya masing masing.

Sepi, tiada jawaban. Mungkin ucapanku mengena, atau ? he he he gangguan jaringan.

***
Tengah malam, ketika sedang mengambilkan minum si kecil, sms masuk .

Dikala malam diriku teringat tentangmu… aku tak bisa hidup tanpamu.

Ngeronda ? Disini aman, tidur lagi!

***

Esok paginya, setelah subuh,

Umi! sudah bangun belum?  kubiarkan saja, kujawab setelah anak anak berangkat sekolah.

Episode pagi, beres.

Mandi mandi!

Ntarrrrrr!

Umi, aku berangkat kerja ya.Oya balik lagi… lupa ngucap salam,” Assalamu’alaikum!

Persissss si kecil, wa’alaikum salam, barokallah!

Nggak keberatan jadi abinya sikecil juga, he he.

Aku tidak sempat berfikir bahwa kelakuannya adalah sikap kurang ajar, walaupun hanya lewat sms, aku hanya merasakan kegembiraan dan kebahagiaan yang dirasakannya, setelah sekian tahun merasakan hidupnya hampa, Ya Rabb, izinkan aku menolongnya, mengembalikan semangat hidupnya, keceriaannya.

***

Siang hari, setelah sholat Dzuhur, hmmm rajinnya anak ini!

Umi, sedang apa? Sudah makan belum?”

Makan singkong rebus salut gula merah.

Bib!

Ya Mi?

Gimana perkembangannya? Sudah lebih tangguh?

Aku kan menjadi tangguh bila kau selalu ada untukku.

Uuuuu… tangguh koq pakai syarat, tangguh nggak pakai bila.  Bib, coba cerita tentang bidadarimu yang tak bisa tergantikan itu?

Nih sudah ada gantinya, lagi smsan.

Cerita sekarang!

Tanpa diceritakanpun akan hilang seiring habisnya masaku.Yo wes to nduk… pripun pripun kulo tresno kaleh sampean, sampean mawon mboten ngerteni perasaan kulo.

Ngomong opo? Nggak ngerti!Sebenarnya yang membuatmu kecewa itu dia yang meninggalkanmu atau Dia yang mengambilnya darimu? Eh, lupa, belum jadi milikmu.?

Aku kan kecewa saat kau tinggalkan dan aku akan berusaha agar kau selalu ada untukku selamanya, menjadi milikku.

Imposible man!

Oya Mi, minggu depan insyaallah aku ke rumah Umi, kalau nggak ada hambatan.

Dengan syarat sudah lebih tangguh. Bib, coba tebak, Umi sudah cerita tentang Habib ke Abi belum?

Nggak tahulah,  kan aku disini, memang kenapa? Ceritakan sama keluarga Umi, juga termasuk orang tua biar aku lamar sekalian he he he.

Nantangin ?

Mujahid, siapa takut?

KadangUmi berfikir, sebenarnya apa yang sedang terjadi? Apa Umi sedang jadi korban iseng pemuda yang sedang belajar nembak cewek? Apa ini masalah hidup yang harus dihadapi dengan sungguh sungguh supaya selamat dipengadilan Allah nanti? Alangkah sia sia waktu, perhatian, air mataku bila yang terjadi hanya keisengan seorang ABG?

Umi! Mengapa berfikir seperti itu? Siapa yang iseng? Baru saja aku merasa hidup lagi. Terkadang aku ingin segera berlalu agar Umi tidak terganggu olehku. Mungkin semua pertanyaan yang ada dalam benak Umi, akan terjawab bila kita nanti sudah bertemu, dan aku janji , tidak akan mengganggumu lagi.

Yang jadi masalah bukan ganggu menggangu, tapi dalam setiap proses, peristiwa, harus ada ibroh dan, nilai yang meningkatkan keimanan, kalau nggak ada, ya percuma.

Aku minta waktu, fahamilah perasaanku. Coba Umi fikir, setelah sekian lama hidupku tanpa arah karena kepergiannya, dan kini aku sudah temukan yang bisa membuatku sama seperti dengan dirinya. Apakah Umi kira sangat gampang bagiku melupakan, mengalihkan perasaan dan hatiku? Menepis semua keinginanku untuk selalu bersamamu? Aku butuh waktu, aku manusia biasa…

Fahaaaam! Buktinya Umi sering nangis kalau memikirkan ini, tapi yang jadi masalah, setelah faham, so what? Ini pengalaman pertama menghadapi hal seperti ini, masih meraba, takut salah. Dalam menangani masalah hidup, Umi berusaha menghindari adanya korban. Oke, Umi siap bantu semampuku, maaf kalau kadang ada ragu dalam langkahku.

Bib!

Ya Mi, nih lagi munum obat, asmaku kambuh.

Ahhh, satu lagi, asma. Umi mengobati asma 12 x akupunktur, Alhamdulillah jadi jarang kambuh, Umi kira marah?

Kenapa marah? Paling paling juga nggak bisa tidur, trus semaleman sms Umi

Hadeeeeh! Oke, janji, apa yang Umi lakukan tidak sia sia.

Setiap kali kau berkata, lepaskan aku, jangan fikirkan aku, saat itu juga air mataku menetes, Rabb, rindu rasa ingin bersimpuh dihadapanMu agar terlepas dari semua ini.

Ku akan nantikan sampai suatu saat nanti kau berucap, Rabb, biarkan semua orang meninggalkanku, karena cukuplah Kau bagiku, hasbunallah wani’mal wakil, sosok itu yang kurindu, mujahid sejati, pelindung umat.
***

No comments:

Post a Comment