Saturday, November 16, 2013

BAGAIMANA CARA MERAYU ISTRI?


Terulang lagi!
Aku membuatnya menangis  lagi. Belum seminggu aku sudah membuatnya menangis dua kali.
Mengapa semakin ke belakang istriku semakin sensitif?
Ataukah aku yang semakin bebal?
Dulu istriku tidak begitu, semua baik baik saja. Kami tenggelam dalam kesibukan mewujudkan cita cita bersama, membentuk keluarga dakwah yang di ridhoi Allah.
Jangan jangan? . . .  o..o.. ya, benar!
Mungkinkah ada sesuatu yang masuk, mempengaruhi istriku? Sejak kegiatan barunya itu? Ya, beberapa bulan terakhir ini istriku kembali menggeluti hobi lamanya, menulis. Dan kini dengan sarana yang berbeda.
Dulu, menulis ya menulis saja, tapi sekarang menulis sekaligus fban dan chattingan. Apalagi setelah bergabung dengan beberapa komunitas kepenulisan.
Aku tidak melarangnya, itulah salah satu caraku membahagiakannya. Tapi efeknya? Ya itu tadi, memang dasarnya cengeng, gembeng, mudah menangis, lah  lah  lah, koq sekarang kambuh lagi?
Padahal kupikir istriku sudah semakin tegar, tidak mudah menangis, jelas ini ada apa apanya? Dan yang sekarang menyebabkannya menangis hanya urusan kecil, yang selama ini nggak pernah kami bahas, tertutup bahasan lain yang membutuhkan energi besar untuk penyelesaiannya, urusan anak dan segala yang menyertainya.
Beberapa hari lalu bicara masalah cinta, ya seperti biasa aku bicara dan berpendapat apa adanya, lah koq ujungnya tertengar tangis membahana.
Kemarin masalah usia, masalah penampilan, masalah cantik, seperti biasa, aku bicara dan berpendapat apa adanya, lah lah lah, koq menangis lagi? Piye tho iki?
Walaupun tangisnya hanya sebentar, karena untuk ukuran perempuan, logika istriku lebih dominan, itulah yang meredam emosi dan tangisnya.
Tapi sebenarnya pengen juga sih aku belajar lagi, bagaimana cara menyenangkan hati istri dengan ucapan, yang tidak berbohong tapi nggak juga mentahan, apa adanya.
Belajar dengan siapa ya? Apa aku perlu ikut ikutan masuk ke dunianya? Wah, bisa bahaya neh dunia nyata?
Atau jangan jangan istriku terobsesi dengan tulisan tulisannya sendiri? Sedang aku tak cukup mampu untuk membaca semua tulisannya? Bagaimana ini? Aku tak ingin membuatnya menangis lagi.

No comments:

Post a Comment