Friday, February 21, 2014

BAGAIMANA CARA MELIPAT WAKTU?

Kewajiban kita lebih banyak dari waktu yang tersedia ( Hasan Al Banna )

Apakah semua kita merasakan hal yang sama?

Kalau ya, berarti tak ada waktu luang yang akan kita temui?

Sebagian orang mungkin membenarkan pernyataan itu, tapi sepertinya lebih banyak yang tidak sesuai, terbukti begitu banyak aktifitas dengan judul "mengisi waktu luang."

Bagaimana dengan saya?

Saya merasakan kondisi seperti yang digambarkan, lebih banyak kewajiban daripada waktu yang tersedia!

Weew! Keren banget?

Ya, silahkan berkomentar apapun, yang jelas itu yang saya rasakan ketika menginginkan semua kewajiban itu tertunaikan dengan sempurna, bahkan, dulu, ketika masih muda, . . .cie cie, tidurpun saya rasakan sebagai ketiduran, artinya tidur jika kondisi sudah lelah yang luar biasa.

Kini, dengan kondisi fisik yang sunatullahnya kemampuan menanggung bebannya berkurang (he he excuse), kalimat itu semakin terbukti benar.

Semakin bertambah usia, wajar semakin bertambah ilmu dan pengalaman juga terus menambah ilmu sesuai kebutuhan, semakin dibutuhkan pemikiran dan pertimbangannya.

Dua kondisi yang berlawanan itu membuat dan memaksa saya untuk bisa lebih bijak dalam menyusun skala prioritas dan harus lebih trampil melipat waktu.

Melipat waktu?

Sebuah konsep di mana dengan jumlah waktu yang sama dengan orang lain, tetapi kita bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dengan berlipat-lipat.

Nah! Ini dia!

Ilmu yang banyak dikuasai oleh seorang ibu rumah tangga dengan banyak anak plus segudang aktifitas lainnya, ilmu ketrampilan bagaimana bisa melakukan berbagai aktifitas dalam waktu yang bersamaan, alias "nyambi".

Contoh kecil :

Dalam seminggu saya punya kewajiban untuk mengisi majlis ta'lim tiga atau empat tempat dengan peserta yang berbeda. Untuk hasil yang sempurna, tentunya saya menyiapkan tiga atau empat materi kajian yang sesuai dengan kondisi peserta ta'lim.

Di sisi lain, saya ingin menghasilkan tulisan setiap hari, nah di sinilah metode melipat waktu diterapkan.

Kalau dalam seminggu minimal tujuh judul tulisan saya buat, apa salahnya kalau yang empat judul saya ambil tema yang akan saya sampaikan pada majelis ta'lim tersebut? Walaupun ketika kajian tetap saja harus ditambah dengan kajian yang lebih mendalam tentang tema tersebut.

Dalam hal ini ada dua tujuan atau dua kewajiban tertunaikan, menyiapkan materi majelis ta'lim dan memenuhi hasrat menghasilkan tulisan setiap hari.

Selain dua hal di atas, ada tujuan lain, yaitu mengundang pengunjung ke blog sekaligus menularkan informasi atau buah fikiran yang saya tuangkan dalam tulisan kepada orang lain.

Dalam hal ini terjadi melipat waktu juga, di mana satu tulisan saya bagi ke FB, Twitter dan beberapa grup yang saya ikuti di dunia maya.

Sambil blogging, saya juga bisa bersilaturahim dengan teman-teman yang memang kenal dan pernah bertemu sekaligus menambah teman untuk saling berbagi di dunia maya.

Sudah? Segitu doang? Sabar, masih ada lipatan waktu lainnya.

Sudah menjadi pilihan, setelah menikah saya memilih menjadi orang rumahan, dalam artian tidak memilih karir yang mengharuskan keluar rumah rutin setiap hari, karena sudah mengazamkan diri mengurus keluarga terutama mendidik anak, dan sampai sekarang terbukti, untuk urusan merawat dan mendidik anak di rumah, sepenuhnya saya dan suami yang tangani langsung.

Apakah berarti saya tidak produktif secara finansial?

Jawabannya, tidak pernah tidak produktif. Sepanjang perjalanan berkeluarga, ada saja yang saya lakukan untuk menghasilkan uang, tentunya yang tidak mengorbankan aktifitas utama sebagai istri dan ibu.

Di sinilah ketrampilan melipat waktu semakin terasah! Bagaimana segala urusan rumah tangga dan keluarga, mendidik anak, sekaligus karir, dakwah dan sekarang menulis, semua berjalan bersamaan.

Kalau semua aktifitas itu dilakukan satu persatu, cukupkah waktu yang tersedia?

2 comments:

  1. Wahhh, saya bisanya cuma ngelipet baju Mam :D

    ReplyDelete
  2. mungkin karena mba Malodia belum ketemu situasi yang memaksa berfikir bagaimana bisa mengerjakan begitu banyak hal dalam waktu yang terbatas.

    ReplyDelete