Monday, February 3, 2014

JODOH UNTUK RICHIE lanjutan

"Koq lemes Chie?"

"Umi bikin Ichie pesimis. Kenapa wanita ideal seperti itu nggak mau sama orang seperti Ichie?"

"Bukan begitu maksud Umi. Laki-laki boleh memilih siapapun yang diinginkannya untuk menjadi istri, tetapi wanita juga berhak menerima atau menolak laki-laki yang melamarnya."

"Kira-kira mau nggak ya wanita seperti itu menerima Ichie?"

"Nggak usah memikirkan itu, berusahalah untuk layak diterima bahkan dicari wanita seperti itu."

"Maksud Umi?"

"Ya karena kecenderungan manusia mendekat kepada yang sejenis, maksudnya wanita yang baik senang dan mengharapkan laki-laki yang baik, Allah juga mengarahkan kita dalam perjodohan, baik itu mencari jodoh maupun membantu saudara mencarikan jodoh, pasangkan laki-laki yang baik dengan wanita yang baik."

Richie diam merenung, menghitung-hitung dirinya, layakkah mendapatkan wanita ideal itu?

"Gimana caranya mencapai yang ideal itu?"

"Eh, ngomong-ngomong, Richie sudah punya inceran belum?"

"Emm, kasih tau nggak yaaaa?" Richie senyum-senyum nggemesin.

"Nggak kasih tau bakalan nyesel!"

"Koq ngancam sih Mi?"

"Biarin."

"Kalau Ichie nggak kasih tau gimana?"

"Ya gapapa gamama, paling Umi stop pembicaraan ini."

"Iiih Umi, dah umur juga ngambegan."

"Biarin! Cepetan, kasih tau nggak, kalau nggak, Umi mau terusin baca novelnya Ramaditya nih, nggak selesai-selesai."

"Iya-iya, kasih tau. Ichie nih lagi ipil sama seseorang Mi. Sepertinya dia memenuhi kriteria wanita ideal itu."

"Ipil apaan Chie?"

"Aaah, payah Umi. Ipil, dari I feel, ada rasa gituuuu! ya jatuh cinta lah."

"Cie-cie, yang sudah besar, dah jatuh cinta. . . sakit nggak?"

"Iiih Umi, malah ngeledek gitu sih?"mulut Richie mecucu lagi, wiih tambah jelek!

"Ngingetin aja sih, kalau mencintai sesuatu atau seseorang jangan berlebihan, bakalan menyksa nantinya. Biasa aja, kan kita belum tau, nantinya jadi jodoh apa nggak?"

"Koq gitu Mi?"

"Lha iyalah! kalau kita mencintai seseorang, pasti memikirkannya, merindukannya. Apalagi kalau berlebihan.
 Bayangkan, memikirkan dan merindukn seseorang yang bukan hak, belum milik, menyiksa nggak?"

"Ya Mi, sangat menyiksa." Rihie menggumam, terbayang wajah seseorang yang belum pernah dijumpainya secara langsung, tapi telah menyedot energinya luar biasa. Memikirkannya, merindukannya, mengganggu konsentrasinya, hhhhhh!

bersambung lagi aaaah




No comments:

Post a Comment