Sunday, February 2, 2014

JODOH UNTUK RICHIE

"Mi, Ichie boleh pacaran nggak?"

"Nggak boleh!"

"Trus, gimana Ichie mau dapaat jodoh kalau nggak boleh pacaran?"

"Memang mau dapat jodoh harus pacaran?"

"Ya umumnyakan begitu."

"Memang kalau nggak pacaran nggak dapat jodoh?"

"Iiih Umi mah, koq muter-muter sih ngomongnya?"

"Yakan nanya, memang nggak boleh?"

"Umiii. . .dari tadi memang-memang terus!" Richie merajuk, bibirnya maju tiga centi.

"Memang Richie sedang cari jodoh?"

"Umi hobi banget pake memang sih?"

"Yo wes, nggak pake memang. Apakah Richie saat ini sedang mencari jodoooh?"

Richie tergelak melihat gaya Umi bicara sesuai EYD.

"Ya nggak gitu amat lah Mi ngomongnya. Kalau mencari jodoh iya, tapi kalau mau nikah, belum."

"Jadi untuk apa cari jodoh sekarang kalau belum mau nikah?"

"Ya pedekate dululah Mi, sambil mempersiapkan diri."

"Selama pedekate, apa yang dilakukan?"

"Iiiiiih Umi, kayak gitu aja ditanya, memang Umi nggak pernah pacaran?"

"Kalau pacaran setelah nikah, Umi tahu banget apa yang dikerjakan. Kalau pacaran yang sebelum nikah, Umi nggak tau, nggak pernah sih."

"Jadi beneran Umi nggak pacaran sama Abi sebelum nikah?"

"Nggak."

"Dan nyatanya, sudah berjalan 22 tahun baik-baik saja. Nggak ada jaminan yang nikah tanpa pacaran nggak bahagia karena tidak saling kenal dan pedekate sebelumnya, dan tidak ada jaminan yang pacaran untuk pedekate, pernikahannya akan bahagia dan langgeng. Malah ada yang usia pacarannya lebih lama dari usia pernikahannya, apa nggak miris tuh?"

"Trus Ichie gimana dong?"

"Gimana apanya?"

"Gimana cari jodoh tapi nggak pacaran?"

"Kan sudah ada tuntunannya gimana cari jodoh?"

"Kalau Ichie tertarik sama wanita karena cantiknya boleh nggak?"

"Boleh, tapi nanti kalau sudah nggak cantik lagi masih tertarik nggak? Apa cari lagi yang cantik?"

"Waaah, nggak tau juga sih. Trus gimana dong Mi cara yang bener mencari jodoh?"

"Richie cari jodoh untuk apa?"

"Umiii, Umi, ya untuk istrilah. Untuk dinikahi, membentuk keluarga, punya anak-anak, hidup bahagia, ya seperti orang normal pada umumnyalah."

"Wanita dinikahi karena cantiknya, atau kekayaannya, atau keturunannya, maka nikahilah wanita karena agamanya. Seorang wanita yang faham agama, akan faham juga apa hak dan kewajibannya sebagai seorang istri yang diridhoi Allah dan suaminya. Dia akan mendampingi dan mendukung suaminya dalam ketaatan kepada Allah, dia akan mengingatkan suami ketika akan terjerumus pada kemaksiatan, dia akan mendidik anak-anaknya menjadi manusia-manusia yang taat pada Allah, dia akan menjalin silatuhami keluarga dengan baik, intinya seorang istri yang baik agamanya akan membawa kaluarga menjalani kehidupan dunia sesuai tuntunan Allah dan merajut jalan menuju surga."

"Woww!" Richie melambung, tak bisa menyembunyikan kekagumannya.

"Koq woww?"

"Aku ingin istri seperti itu."

"Walaupun nggak cantik, kaya atau keturunan terhormat?"

"Lah katanya boleh menikahi wanita karena cantik atau kaya atau keturunan terhormat, aku mau berjodoh dengan wanita yang agamanya baik, cantik, kaya dan keturunan terhormat. Ada nggak Mi wanita yang seperti itu?"

"Ada, insyaallah, tapi. . ."

"Tapi apa Mi?" Richie semangat banget, sampai matanya hampir melotot, untung dia ingat, lalu sedikit meredupkan sorot matanya sambil sedikit nyengir.

"Apakah wanita seperti itu mau berjodoh dengan Richie?"

Hhhhh, Richie lemesss.

bersambung.

No comments:

Post a Comment