Tuesday, December 3, 2013

MUJAHID JANGKRIK 17


Sudah siap diskusi sampe malam? Peraturannya jawab semua pertanyaaan Umi dengan jujur, ok?

Ok!

Menurut Habib, apa beda cinta dan sayang?

Cinta itu ada rasa ingin memiliki, kalau sayang nggak perlu memiliki, eh nggak tahulah.

Ok,  sekarang Habib cinta apa sayang sama Umi?

Cinta dan sayang

Boleh di tawar?

Nawar gimana?

Yang belakang aja, yg depan nggak usah.

Sepi, tidak ada jawaban, aku tahu dia sangat sulit menjawabnya, tapi aku sedang berusaha menghentikan ini semua.

Peraturannya jawab dengan jujur, bilang aja bisa apa nggak bisa, kalau nggak jawab, diskusi berhenti!

Umi

Kenapa? Umi kejam banget ya, nggak ngertiin perasaan Habib?

Habib diam, tidak membalas. Sesuai perjanjian, diskusi kuhentikan.

***

Coba cerita tentang keluarga Habib

Habib anak ketiga, orang tua masih lengkap Alhamdulillah sehat

Dalam keluarga ada 8 saudara, enam perempuan. Kakak habib perempuan , 2 orang sudah menikah, adik perempuan 1 sdh nikah.

Berapa laki laki?

Dua, adik satu laki laki.

Jadi Habib anak laki laki pertama? Itu artinya diharapkan sebagai pemimpin keluarga setelah orang tua?

Ya, begitulah. Lagi internetan Umi?

Ya, sambil melanjutkan tulisan yang kemarin.

Hujan deres Umi, nggak bisa tidur, aku mau marathon dulu ke sawah,biar agak tenang, Umi kalau sudah selesai chattingannya segera tidur ya? Jangan larut larut tidurnya.

Masyaallah, orang satu ini keterlaluan. Punya penyakit asma, malah nantangin pemicunya, mau bunuh diri apa? Sawah di tempat Habib berbeda dengan tempatku, di sana sawah seperti rawa rawa, apalagi hujan deras. Dan itu satu kebiasaan Habib, ketika merasakan tekanan, dia akan lari ke sawah dan berendam. 

Hhhhhh, aku jengah dengan semua ini, tapi rasa kasihanku melarang membiarkannya hidup dengan cara seperti ini

Habib sekarang di mana?.

Lagi  di jalan, Umi lagi apa? koq nggak bales sms?

Pulang!

Kenapa? Nih sudah sampe sawah? Kenapa tadi nggak balas? Lagi internetan ya?
Lagi chatingan sama dosen yang kemarin itu? Apa lagi buka fb?

Masyaallah, dia cemburu! Sebegitu besar cemburunya, dia marah dengan dirinya sendiri, merasa tidak bisa masuk ke hatiku.

Umi sudah mau tidur, cape, ngantuk.

Kirain masih chattingan gitu, kirain belum puas sama pak dosen yang banyak ilmunya.

Kenapa Habib harus kabur?

Kabur kemana? Umi aja yang nggak konsen sambil chattingan sama pak dosen, cie...nyari ilmu biar Umi tambah pinter, mengejar ketertinggalan gitu, sambil buka buka fb kan teman teman Umi jumlahnya buuuanyak!
Ya sudah, lanjutkan tidurnya, aku sudah sampai, basah kuyub, ngos ngosan, berendam dulu ahhh, untung hp nggak basah, kubungkus plastik.
Umiii... nyebur yoook... uhhhg, sesek nih dadaku

***

Pagi pagi ku sms Habib

Meriyang? Kambuh asmanya?

Ya, nggak bisa bangun, keram semua badanku. Umi kenapa ga mau balas smsku? Kejamnya dirimu, aku nggak bisa bangun nunggu sms darimu.

Yang mana? Lihat inbox, jam berapa kirim, jam berapa di balas?

Selama ini memang sering ada gangguan jaringan, sehingga Habib sering menuduhku tidak membalas smsnya, padahal tidak ada sms masuk.

***

Sore hari jam 16.30

Mi, makan yoo

Makan siang?

Dari pagi belum makan, lapar tapi nggak nafsu makan, neh lagi nungguin sms Umi, biar enak makannya, sms Umi jadi lalap.

Habib  tau gimana perasaan Umi selalu dinanti walau hanya sms?

Gimana perasaan Umi?

Perih?

Duh nggak nafsu lagi nih mau  nglanjutin makannya, baru setengah piring. Yaa Robb, tak adakah ruang tuk ku bahagia walau sesat?

Mengapa mau makan, tidur perlu Umi? Itu artinya ketergantungan, mengapa Umi harus ada diposisi itu, itu posisi Allah, Allahushshomad. Perih, sedih, kenapa Umi buat Habib seperti ini?

Umi jangan sedih gitu, Umi sudah buat Habib bahagia, buktinya biasanya malam nggak  bisa tidur, sekarang sudah bisa.

Umi senang jadi orang yang dibutuhkan, artinya hidup Umi bisa memberi manfaat, tapi kalau sampe ketergantungan artinya Umi sudah menyengsarakan orang lain, Umi mau bantu agar Habib hanya bergantung pada Allah.

Dari dulu  sebelum aku kenal Umi aku sudah sengsara, menderita lahir batin, sekarangg ada Umi memberi semangat tuk berjalan menatap masa depan.

Jangan lama lama, Umi bisa jadi teman sampe kapanpun,Iinsyaallah, tapi bersegeralah bangkit, bukan menunggu, buat rencana!
***

Hari Senin pagi, Habib sms.

Makan yuuk

Ha ha ha nggak puasa?

Enggaklah Umi… lha pulang aja habis subuh, mau saur gimana?

Oya, kemarin dari mana?

Kepesisir Umi.

Ke pesisir tuh ngapain?

Melihat ombak… supaya fikiran fresh.

Hanya melihat ombak? Apa yg didapat? Semalaman?

Ya melihat saja, cuma dapat keong laut he he.

Sudah terlalu lama dengan hal seperti itu, coba hargailah perdetik waktumu. Lakukan sesuatu yang lebih manfaat, yang lulu biarlah berlalu jadi kenangan yang sekali kali boleh muncul untuk mempermanis kehidupan, jangan dimunculkan terus.

Bisa berlalu sih kalau ingat Umi.

Itu mah pindah, jangan inget Umi, tapi kata kata Umi yang bermanfaat, makanyaaaaaa… cepet nikah! Percaya sama Umi.

Ntar.. Umi yang cariin,  kalau ada yang seperti Umi juga sih.

Kalau yang sama tuanya mau?

Nunggu Umi aja sekalian, kalau ada yang sama seperti Umi, boleh..

Ibarat mencari jarum ditumpukan jerami, yang kembar aja nggak ada yang sama. Kenapa nggak  cari yang lebih baik dari Umi? Koq cari yang sama?

Nggak  ada yang lebih baik… memang Umi nggak baik apa? Cinta mah  masalah perasaan Umi, bukan masalah lebih baik atau nggaknya

Sebulan sudah kita smsan, coba sebutkan perubahan apa yg terjadi pada Habib, bukti kalau Umi orang baik, kalau nggak ada artinya Umi bukan orang baik, ngganggu hidup Habib, bikin asma sering kambuh, bikin Habib celaka sampe harus berbaring beberapa hari.

Kalau sakit memang dari dulu, malah lebih parah, dulu kalau sakit bisa berbulan bulan, sekarang ada Umi paling lama aku sakit  seminggu, trus sembuh karena ingat Umi.

Perubahan di dalam, di hati, di iman, jawab dulu, biar Umi tahu waktu Umi nggak sia sia selama sebulan sms dengan Habib.

Umi dalam hidupku sangat berarti, kalau tidak karena Umi, mungkin hidupku  tidak seperti sekarang ini.

Jawabannya kurang rinci

Umi sangat perhatian terhadapku, membimbing ke jalan yang diridhoi Allah.

***
Mi kenapa ya, aku sekarang males banget mau melakukan sesuatu, bahlkan untuk makan saja males, bisa kasih tips?

Males semua, termasuk sms Umi?

Ya nggak lah kalau males sms Umi

Bagaimana kondisi hatimu?

Hamper setiap waktu yang kulalui nggak pernah tenang, selalu gelisah,nggak tau kenapa? Tidur tak nyenyak, makan tak enak ibadah belum bisa maksimal, uuh apalagi malam begini, lebih bingung, mau apa?

Ok, sekarang apa yang sedang dirasakan?

Sedang gundah, kangen juga campur aduk. Nggak tau kenapa hari ini sumpek melulu bawaannya, kalau baca sms Umi baru lega

Dalam diri manusia ada tiga unsur yang harus seimbang dalam pemenuhan kebutuhannya, jasad, hati, fikiran. Coba diteliti, kebutuhan mana yang kurang diperhatikan konsumsinya?

Ya, kebutuhan fikiran yang belum terpenuhi dengan benar.

Masalah susah tidurnya gimana, masih?

Susah bangeti, kalau badanku sih sdh gemuk, tapi tidur masih susah, tiap kali berbaring hanya merem melek.

Untuk memenuhi kebutuhan fikiran, menambah ilmu, apa yang selama ini Habib lakukan?

Ya hanya baca baca buku yang sudah ada, dan belakangan ini, sejak putus pengajian, sudah tidak pernah nambah beli buku lagi. Oh ya, apa sebaiknya beli laptop aja biar bisa bareng Umi? Gimana?

Boleh, tapi tolong dipertimbangkan dengan matang. Kajiannya gimana, sudah rutin jalan?

Sekarang aku kajian pekanan 1x, pengajian menemani adik 1x, tambah hari jumat, berarti 3 x pengajian tiap minggu, tapi kenapa ya koq aku belum bisa tenang?

Ketenangan itu akan kita dapatkan ketika hati kita sudah bisa menerima apa yang Allah kehendaki terhadap diri kita.

Ya itu masalahnya, kenapa hatiku belum bisa mencapai itu?

Berusahalah terus, setiap orang memiliki jalan berbeda untuk bisa mencapai itu.

***

No comments:

Post a Comment