Tuesday, December 3, 2013

MUJAHID JANGKRIK 15


Assalamu’alaikum”
“ Wa’alaikumsalam.”
“Sedang apa?”
Istirahat Mi, berbaring.”
Sudah lama mengidap asma”
“ Sudah Mi, dari kecil.”
“ Pemicunya biasanya apa?”
“ Cuaca dingin, biasanya”
“ Yakin?”
“ Maksud Umi?”
“ Umi sudah sering menangasi kasus asma, kesimpulan Umi, kambuhnya asma lebih di dominasi kondisi fikiran dan suasana hati, faktor cuaca atau alergen ada juga, tapi lebih bisa dihindari. Nah kalau urusan olah fikir dan hati, ya kembali kepada diri sendiri.”
“ Caranya bagaimana?”
“ Siapa yang memegang kendali hati manusia? Siapa yang berkuasa membolak balik hati manusia? Hanya Allah! Kalau mau cepat sembuh, ya itu caranya, hanya dirimu yang bisa melakukannya, orang lain hanya memotivasi. Sudah dulu ya, assalamu,alaikum.”
***
Uuuuuuh...Mi, sebentar banget sih nelfonnya?
Nanti pingsan kalau lama lama, sebelum pulsa habis. Sudah ditelfon, cepat sembuh ya?
***
Mi, sedang apa?
Di depan laptop.
Perasaan dari tadi didepan laptop, sedang mengerjakan apa?
Menulis, tenang, tak ada yang terabaikan, sudah biasa kerja nyambi.
Apalagi yang Umi tulis?
Setiap hari Umi posting tulisan minimal satu, kalau persediaan sedang banyak bsa dua atau tiga, tidak hanya di blog. Tulisan yang menginspirasi tentang bagaimana mendekat kepada Allah, dekat dengan Al Quran, tips berkeluarga, mendidik anak, mengelola rumah tangga, dan lain lain.
Sudah adzan, aku mau sholat dulu, bey... semoga kau baik baik saja.
***
Mi sudah sholat? Maem yok?
Sudah. Makan yang banyak, malam ini nggak kambuh dan bisa tidur ya.
Nggak tahulah nanti. Paling juga membangunkan Umi.
Membangunkan waktu sholat malam boleh, selain itu tidak boleh.
Iya sih yang mau internetan sampai tengah malam, meladeni teman teman Umi di dunia maya.
Sudah nggak usah ngomong itu lagi, biar nggak kambuh. Percaya sama Umi, nggak usah cemburu begitu. Umi berusaha tidur sebelum jam 24.00, kalau lewat, susah tidur juga.
***
Mi, sedang apa?

Smsan.

 Dari semalam Umi nggak sms, apa Umi sedang marah?

Ngambek ya? Apa Umi sudah...? Balas dong Mi biar aku tenang. Ya sudah kalau Umi nggak mau balas, nggak biasanya Umi seperti ini. Mungkin Umi sedang marah sama aku? Kalau aku ada kesalahan maafkan ya, jadi lemez nih aku.”

Umi takut mengganggu lelapmu.

Siapa yang tidur? Ada ada saja, dari semalam aku nggak bisa tidur, mau sms Umi takut mengganggu, Umi kan habis internetan sampai malam. Internetan lagi.. lancak banak kata orang padang. Semalam nggak bisa tidur, bangun jam dua muntah muntah, terus duduk di kursi sambil lihat hp menanti sms dari Umi.

Berdesir hatiku, pilu. Ya Allah! Kapan semua ini berakhir? Aku ingin segera menyelesaikannya, tapi alangkah kasihannya dia, sakit batin, sakit fisik, Ya Allah, kasihanilah, tolonglah.


***
Umi sedang apa?.

Menunggui pasien akupunktur, tinggal mencabut jarum, Habib hafal doa sayyidul istghfar.

Nggak Mi, istighfar biasa.

Punya buku doa doa Al ma’tsurot?

Nggak punya juga.

Pinjam adik, atau minta tolong belikan, baca pagi dan sore hari. Sementara nanti Umi smskan sayyidul istighfarnya.

Allahumma anta robbi laa ilaaha illa anta kholaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu a’udzubika minsyarri maa shona’tu abuu ulaka bini’matika ‘alayya wa abuu u bidzanbi faghfirli fainnahu laayaghfirru dzunuuba illa anta.

Ya Allah, Engkaulah tuhanku, tiada tuhan selain Engkau . kau ciptakan aku dan aku adalah hambaMu.aku berada di atas janjiMu, semampuku. Aku mohon perlindungan dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui banyaknya nikmat yang Kau anugerahkan kepadaku dan aku mengakui dosa dosaku, maka ampunilah aku.Karena sesungguhnyatiada yang mengampuni dosa dosa melainkan Engkau.”

***

 Umi sedang apa, mana si kecil ?

Baru selesai sholat, sedang main games di laptop. Habib sudah baikan?

Kalau sedang sesak begini, ingin rasanya melihat si kecil. Masa kanak kanak sungguh menyenangkan, sudah besar tersiksa habis habisan.

Tak ada yang bisa Umi nasehatkan kecuali, bersabarlah. Dalam kesabaran ada keindahan,ketenangan, kesenangan.

***
Esok paginya, seperti biasa Habib menyapaku

Umi! Sedang apa? Belum mandi ya?

Biasa, sedang menulisssss. Belum mandilah... Umi gitu! Bagaimana kondisinya, sudah baikan?

Masih sama seperti kemarin, nih sedang olah raga pagi, biar cepat sembuh.

Jangan memaksakan diri ya, kan belum sehat betul.

Ya Mi.

Bagaimana dengan kondisi hatimu?

Entahlah… aku merasakan masih ada ganjalan. 

***
Seolah aku merasakan yang sedang Habib rasakan, berat memang. Mengatasi masalah batinnya dia belum beres, masalah kesehatan yang bertumpuk muncul secara bersamaan, Ya Rabb, beri kekuatan padanya.

Umi ingin Habib seperti sebelum pergi ke pesisir, ceria, bahagia. Sudah, mau tidur?.

Belum, duduk di pinggir jendela menatap langit gelap di luar sana.

Hindari angin malam.

Mengapa? Aku malah sering kalau nggak  bisa tidur buka jendela, apalagi kalau sedang memikirkan seseorang.

Nggak bagus untuk asma, yang bagus menjelang subuh. Dosa nggak Umi, sudah buat Habib seperti ini?

Lha mengapa Umi berdosa? Aku sangat bersyukur mengenal Umi, kalau bukan karenamu mungkin saja aku sudah pergi dan tidak kembali.

Tapi Habib lemah, suka meratap, hati masih ada ganjalan, Umi belum bisa bikin Habib ridho dengan maunya Allah, hati Habib masih terikat dengan seseorang. Berjuang terus yah, jangan pernah bosan

Umi sudah ngantuk beneran nih, nanti keburu hilang.

Ya sudah, aku lagi mau berbaring, dari tadi aku duduk disamping jendela sambil menatap keluar, malam ini terasa dingin dan sepi. .

Trenyuh hatiku kalau Habib sudah sms seperti itu. Aku tidak tahu tingkat kewarasannya, yang jelas hidupnya sangat memelas. Aku juga tidak memahami ilmu psykologi dengan baik, sebatas yang kubutuhkan untuk mendidik anak anakku..
***
M! sedang apa?

Berlari mengejar ketertinggalan. Kalau kau merasa kau tertinggal, ikut denganku. Mungkin kau hanya kehilangan waktu 5 tahun.

Ga sempat lagi, sudah susah otaknya untuk mikir, kalau Umi otaknya jenius.

Jangan suka memvonis, perhatikan! Ketertinggalan kita berbeda, Umi di otak, Habib di hati.

Caranya?

Baca ulang inbox Umi, kemarin Habib sudah  temukan satu mutiara yang membuat hati bertakbir membahana, cari mutiara lain yang akan membuat hatimu kuat membaja.

*** 

No comments:

Post a Comment